Video Berita
Video: Eks Pecandu Narkoba Dipekerjakan di Wisata Edukasi Alam
Pesantren Quranic Healing Indonesia di Dusun Bukit Raya Lintam, Rokan Hulu punya cara khusus bagi eks pecandu narkoba siap kembali ke masyarakat
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: aidil wardi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sembuh total dari candu narkoba memang sangat berat, apalagi faktor lingkungan selalu menjadi penghambat keluar dari dunia hitam tersebut.
Meskipun sudah menjalani rehabilitasi biasanya akan kembali mencari barang haram ketika masuk ke dalam lingkungan sebelumnya.
Maka bagi eks Rehabilitasi narkoba, setelah tuntas menjalani rehabilitasi, ujian terberat mereka adalah turun langsung ke masyarakat.
Mereka tidak bisa langsung berbaur dan berubah ditengah masyarakat.
Banyak sudah kasus yang terjadi biasanya setelah menjalani rehabilitasi dan penahanan di Lapas, pengguna narkoba akan kembali mengulangi kebiasaan mengkonsumsi psikotropika itu.
Pesantren Quranic Healing Indonesia di Dusun Bukit Raya Lintam Desa Pematang Berangan Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu ternyata punya cara khusus bagi eks pecandu narkoba agar mereka siap saat turun ke masyarakat.
Pusat rehabilitasi Narkoba itu tidak langsung memulangkan santri atau pasien mereka yang menjalani rehabilitasi setelah sembuh.
Ada fase dimana saat eks narkoba ini melakukan sosialisasi dengan sekitarnya dan hidup mandiri.
Dimana pimpinan pondok pesantren ini Andy Sidomulyo memberikan kesempatan bagi santrinya untuk mandiri memiliki penghasilan sendiri setelah menjalani rehabilitasi.
Mereka dipekerjakan sebagai pemandu wisata edukasi alam yang dikembangkan pemilik pondok pesantren tersebut. Dari banyak karyawannya yang bekerja di wisata edukasi alam bernam Sherena Stable ini 80 persen merupakan eks pecandu narkoba.
Beragam tugas mereka di sana mulai dengan merawat kuda, membersihkan kandang kuda, melayani tamu yang datang, karena ada juga restoran di sana. Berikutnya mengerjakan tugas sebagai perawat atau pemberi makan bagi hewan peliharaan yang berada di Sherena Stable tersebut.
Seperti misalnya Muhammad Syarif warga Pasaman yang masih berusia muda atau remaja ini belum langsung pulang ke kampungnya, ia masih bekerja di Sherena Stable.
"Yang jelas kami harus bekerja dan mandiri dulu sebelum kembali ke masyarakat,"ujar Muhammad Syarif yang sebelumnya pecandu berat narkoba itu.
Ada juga mantan pecandu lainnya Ridonaldi yang berasal dari Dumai, saat ini meskipun sudah selesai menjalani rehabilitasi narkoba, namun tetap berada di sana bekerja di lokasi wisata edukasi tersebut.
"Kami menikmati saja karena ini bagian dari proses kami sebelum turun langsung ke masyarakat,"ujar Ridonaldi.
Begitu juga dengan Reyhan Fadli yang berasal dari Duri, mantan pecandu narkoba ini juga menjalani pengabdiannya dengan bekerja sebagai petugas di wisata tersebut.
Mereka tinggal di lokasi wisata tersebut tentunya dengan terus mendapatkan bimbingan dari sang kiai mereka Kiai Andy Sidomulyo, mereka terus dibekali dengan selalu dekat dengan alam.
Andy Sidomulyo menjelaskan, ia sengaja berdayakan orang yang eks narkoba yang terusir dari kampung mereka dan sulit kembali untuk kembali ke masyarakat.
"Orang narkoba ini tantangan terberatnya pulang ke lingkungan kalau tetap dipondok mereka aman. Makanya saya ciptakan wadah agar mereka tetap terhindar dari narkoba dengan beraktivitas di pondok,"ujarnya.
Ia sengaja membangun wisata dengan konsep edukasi alam, jadi mereka eks narkoba tersebut menjadi pekerja di sana dan tentunya memiliki penghasilan dari kerja mereka tersebut.
"Kita bangun wisata untuk pekerjakan eks narkoba dan eks napi, mereka akan terbiasa dengan masyarakat, karena sudah berkomunikasi dengan pengunjung di sini,"ujarnya.
Sebagaimana diketahui untuk wisata edukasi alam ini sendiri pengunjung bisa menikmati menunggang kuda, melihat koleksi kebun aneka binatang buas dan jenis burung yang konsepnya seperti di hutan alam.
Karena di lokasi ini sengaja dibentuk seperti suasana asri di dalam hutan, pohon-pohon besar dan suara berbagai jenis burung dan aliran sungai yang di dalamnya juga banyak koleksi ikan.
Tidak hanya itu, diatas tanah seluas lima hektar ini juga tersedia tempat pertemuan untuk acara dan restoran yang berkonsep rumah joglo dan rumah Melayu.
Wisata alam edukasi ini sendiri sudah mulai hadir dan beroperasi sejak dua tahun terakhir, untuk pengunjung sendiri masih kebanyakan dari daerah Rokan Hulu dan Riau pada umumnya.
"Kita ingin hadir wisata alam ini juga sebagai upaya memberdayakan eks narkoba, karena dengan berkuda juga sebagai cara rehabilitasi atau pelatihan mental untuk pulih kembali dari eks narkoba,"jelas Andy Sidomulyo. (tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)