Pembunuhan di Inhu
Pembunuh Hapus Ceceran Darah Pakai Pelepah Sawit,Korban Menjerit Sebelum Dikapak Tak Ada yang Dengar
Korban menjerit sebelum dikapak berkali-kali oleh pelaku, namun sayangnya tak ada yang dengar hingga akhirnya nyawanya melayang
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Pembunuhan yang menimpa korban yang masih berusia 14 tahun di Inhu benar-benar sadis.
Korban menjerit sebelum dikapak berkali-kali oleh pelaku, namun sayangnya tak ada yang dengar hingga akhirnya nyawanya melayang.
Usai membunuh dengan darah dingin, korban membersihkan ceceran darah dengan pelepah sawit yang sudah kering.
Lebih sadis lagi, kepala dan tubuh korban dikapak hingga terpisah.
Tak butuh waktu lama bagi aparat Polres Inhu menangkap pelaku pembunuhan sadis di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berinisial PM (29).
Korbannya seorang anak yang berusia 14 tahun berinisial BFR .
Pelaku tak lain merupakan tetangga korban.
Kapolres Inhu, AKBP Bachtiar Alponso di hadapan awak media menerangkan sadisnya cara pelaku mengakhiri nyawa anak tersebut.
Alponso mengungkapkan, pelaku membunuh korban dengan menggunakan kapak.
Tidak hanya sekali, pelaku berulang kali mengayunkan kapaknya kepada korban hingga akhirnya korban tewas bersimbah darah.
"Korban sempat berteriak, namun tidak ada yang mendengar teriakannya karena lokasi tersebut memang sepi," ujar Alponso.
Kepada tim gabungan Jatanras Polda Riau, Polres Inhu, dan Polsek Batang Gansal yang melakukan penangkapan, PM mengaku telah membunuh korban dengan cara membacok badan dan leher korban menggunakan kapak.
Kejinya lagi, pelaku sengaja memutus kepala korban.
Jasad korban kemudian dibuang secara terpisah ke dalam kanal tak jauh dari lokasi pembantaian keji itu serta menutupi ceceran darah menggunakan pelepah sawit kering.
Korban dibunuh pada Jumat tanggal 27 Agustus 2021 lalu.