Tatap Muka Terbatas SMAN 1 Pangkalan Kerinci,Kehadiran Siswa 90 Persen,Begini Konsep Pembelajarannya
Tatap muka terbatas di SMAN 1 Pangkalan Kerinci tingkat kehadiran siswa sudah capai 90 persen
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Tatap muka terbatas di SMAN 1 Pangkalan Kerinci tingkat kehadiran siswa sudah capai 90 persen.
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pangkalan Kerinci telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejak pekan lalu dan masih berjalan hingga Selasa (14/9/2021).
Pelaksanaan PTM terbatas sesuai dengan arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Riau yang mulai membuka sekolah setingkat SMA sederajat mulai pekan lalu.
Tentu dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Pihak sekolah diminta menyiapkan peralatan prokes seperti wadah pencuci tangan, menjaga jarak antar siswa di ruang belajar hingga mewajibkan penggunaan masker bagi semua yang berada di sekolah.
"Sampai sekarang pelaksanaan PTM di sekolah kita masih berjalan lancar. Semua petunjuk dari dinas sudah kita jalankan," terang Kepala SMAN 1 Pangkalan Kerinci, Adroni S.Pd M.Pd, Selasa (14/9/2021).
Kepada Tribunpekanbaru.com, Adroni menyebutkan, sepanjang pekan lalu pelaksanaan PTM masih tahap simulasi dengan jumlah siswa yang masuk ke kelas hanya 25 persen dari total semua murid.
Setelah berjalan satu pekan, proses simulasi dinilai bagus dan kemudian ditingkatkan kembali.
Sejak Senin (13/9/2021) lalu, PTM dilaksanakan dengan kapasitas peserta didik mencapai 50 persen di satu ruang belajar.
Pihaknya membagi siswa menjadi shift A dan B yang cara belajar per satu pekan.
Jika shift A belajar tatap muka dalam minggu ini, shift B mengikuti pembelajaran daring.
Demikian sebaliknya jika shift B akan belajar tatap muka selama satu Minggu dan shift A belajar daring.
Konsep seperti itu akan berjalan selama PTM terbatas untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di sekolah.
"Tingkat kehadiran siswa sampai sekarang mencapai 90 persen selama PTM berlangsung sesuai dengan surat pernyataan dari orangtua atau wali murid,” ujarnya.
“Kita berharap terus meningkat," tambah Adroni.
Sedangkan siswa yang 10 persen yang tidak itu PTM kebanyakan tak diizinkan oleh orangtua yang bersangkutan dengan berbagai alasan, termasuk dalam keadaan sakit.
Meski demikian, peserta didik yang tak ikut PTM tetap dilayani dengan pembelajaran daring oleh guru.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ptm-di-sman-1-pangkalan-kerinci.jpg)