Siapa Ali Kalora? INILAH Sosok Pimpinan Teroris Poso MIT yang Dikabarkan Tewas Hari Ini
Ali Kalora dan kelompoknya diduga bersembunyi di hutan yang berada di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Setelah kematian Daeng Koro—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro.
Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.
Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (30/11/2020), peneliti di bidang terorisme intelijen Universitas Indonesia, Ridwan Habib mengatakan, Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso.
Sebab Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah saat itu, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso.
Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior.
Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.
Ali Kalora dikenal sebagai sosok yang kejam dan sadis. Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat masih menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus mengungkap sadisnya perbuatan yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora kepada masyarakat di Poso.
Ia mengungkap, kelompok Ali Kalora tak segan mengancam, menyandera, bahkan membunuh masyarakat di Poso.
Menurut Cantiasa mereka akan melakukan hal tersebut kepada masyarakat untuk mendapatkan logistik dan makanan.
"Masyarakat ini diancam dan sebagainya kalau tidak menyerahkan makanan atau logistik itu ya dibunuh di sana.
Dan tidak main-main, mereka membunuh itu dengan sadis. Semua modusnya itu dengan potong leher," kata Cantiasa.
Cantiasa juga mengungkapkan pembunuhan Agus Balumna, petani di Desa Sangginora yang dilakukan MIT pada Agustus 2020.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Syafril Nursal memastikan pelaku pembunuhan terhadap Agus Balumba adalah kelompok bersenjata itu juga merampas sejumlah barang milik korban seperti jam tangan dan ponsel.
Ada tujuh hingga 10 orang yang terlibat dalam pembunuhan itu dan seluruhnya masuk dalam DPO.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/praka-dedi-irawan-gugur-saat-kontak-senjata-dengan-mit-poso.jpg)