Ini Kendala yang Dialami Sekolah di Pekanbaru Dalam Uji Coba Asesmen Nasional atau AKM, Apa Saja?

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru masih mengalami kendala dalam uji coba Asesmen Nasional (AN) atau Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada pekan kemarin.

Di antara kendala yang dialami adalah jaringan internet yang kurang bagus.

"Karena ujiannya online langsung, maka jaringan internet sangat dibutuhkan," terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas kepada Tribunpekanbaru, Minggu (19/9/2021).

Menurutnya, dinas bakal melaporkan hasil uji coba Asesmen Nasional. Mereka segera melaporkan kendala yang terjadi dalam ujian tersebut.

"Tentu kita bakal laporkan hasil uji coba pekan kemarin. Kita bakal jadikan evaluasi untuk penyelenggaraannya," ujarnya.

Mayoritas sekolah sudah menggelar uji coba Asesmen Nasional. Total 45 SMP negeri di Kota Pekanbaru menggelar uji coba Asesmen Nasional pekan kemarin.

Ismardi menyebut ada di antara sekolah menggelar uji coba Asesmen Nasional secara mandiri.

Ada juga yang terpaksa menumpang ke sekolah lain karena kondisi komputer dan jaringan internet tidak memadai.

Dirinya mengatakan bahwa Asesmen Nasional bakal berlangsung pada awal Oktober mendatang.

Ia menyebut bahwa Asesmen Nasional ini untuk pemetaan pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikbud RI.

Ismardi mengatakan bahwa yang ikut tidak seluruh peserta didik.

Mereka yang ikut Asesmen Nasional di SD hanya kelas 5 saja dan tingkat SMP hanya kelas 8 saja.

"Jadi mereka melakukan pemetaan mutu, jadi memang ada sampling. Jadi tidak total seluruhnya," paparnya.

Apa Itu Asesmen Nasional atau Asesmen Kompetensi Minimum?

Ujian nasional (UN) telah diganti menjadi asesmen nasional (AN) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

AN nantinya dimulai pada 2021 atau menjadi AN 2021.

Bagi siswa, tentu harus paham apa itu asesmen nasional. AN adalah asesmen yang dilakukan untuk pemetaan mutu pendidikan pada semua sekolah, madrasah, serta program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.

Di dalam asesmen nasional itu ada tiga instrumen, yakni:

1. Asesmen kompetensi minimum

2. Survei karakter

3. Survei lingkungan belajar

Untuk asesmen kompetensi minimum (AKM), ini penjelasan yang dilansir dari akun Instagram Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan, Kemendikbud.

AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM:

1. literasi membaca

2. literasi matematika (numerasi).

Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari.

Selain itu, keterampilan memilah serta mengolah informasi AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya.

AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekadar penguasaan konten.

Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks tertulis.

Tentu untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia, juga untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )