Ambisi Taliban Mencari Harta Karun, Cari Emas Baktria Berusia 2000 Tahun di Afghanistan, Buat Apa?
Kali ini, Taliban dihebohkan karena sedang memburu harta karun berusia 2.000 tahun yang disebut emas Baktria.
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Taliban terus melakukan pergerakan di Afghanistan.
Kali ini, Taliban dihebohkan karena sedang memburu harta karun berusia 2.000 tahun yang disebut emas Baktria.
Mengutip Washington Examiner, penguasa Afghanistan itu mengatakan jika harta itu dibawa ke luar negeri, maka akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap negara.
RepublicWorld.com melaporkan benda-benda yang terdiri dari emas Baktria berasal dari sekitar dua milenium.
Banyak pihak yang cemas jika Taliban dapat merebut barang-barang tersebut, mereka akan menghancurkannya.
Ini merupakan upaya Taliban untuk membersihkan sejarah, budaya, dan orang-orang Afghanistan.
Para arkeolog menemukan benda-benda itu di kuburan pengembara Afghanistan utara pada 1970-an.
Benda-benda itu disebut menunjukkan berbagai pengaruh Persia dan Yunani.
Benda paling berharga di antara barang-barang tersebut adalah mahkota emas dengan hiasan mewah.
Mahkota itu memiliki tinggi lima inci, ditempa dari emas yang dipalu, dan dihiasi dengan daun dan kambing gunung emas.
Tapi, Taliban tampaknya tidak mungkin bisa mendapat akses cepat ke sebagian besar aset bank sentral Afghanistan yang bernilai sekitar US$ 10 miliar.
Pejabat Afghanistan memperkirakan Da Afghanistan Bank (DAB) menyimpan mata uang asing, emas, dan harta lainnya di brankas.
Penjabat gubernur bank, Ajmal Ahmady menyebut mayoritas aset disimpan di luar Afghanistan.
Ini berpotensi menempatkan sebagian besar aset Afganistan di luar jangkauan pemberontak.
"Karena Taliban masih dalam daftar sanksi internasional. Diharap aset tersebut akan dibekukan dan tidak dapat diakses oleh Taliban," kata Ahmady di utas Twitter beberapa waktu lalu.