Peserta Tes SKD CPNS Bengkalis Bisa Swab Antigen Gratis di Puskesmas, Cukup Tunjukkan Ini Saja

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Peserta tes SKD CPNS Bengkalis bisa swab gratis di puskesmas, cukup dengan tunjukkan KTP dan kartu ujian saja.

Tahun 2021 ini, peserta seleksi CPNS Bengkalis wajib menunjukkan hasil swab antigen negatif saat pelaksanaan tes Seleksi Kemampuan Dasar (SKD).

Ujian SKD akan dimulai pada 7 Oktober 2021 mendatang.

Namun peserta tidak perlu khawatir keluar uang tambahan untuk pelaksanaan swab antigen ini.

Pasalnya, Badan Kepegawaian Pendidikan (BKPP) Bengkalis telah menyediakan pelaksanaan swab antigen gratis untuk peserta.

Sehari sebelum pelaksanaan tes peserta asal Kabupaten Bengkalis bisa melakukan swab antigen di puskesmas terdekat dari tempat tinggal masing-masing.

Mereka hanya perlu menunjukkan kartu identitas diri serta kartu peserta ujian saat datang ke puskesmas.

Demikian diungkapkan Kepala BKPP Bengkalis Djamaludin kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (5/10/2021) siang.

"Misalnya peserta dari Kecamatan Bukit Batu, Mandau datang saja ke puskesmas mereka dengan menunjukkan KTP dan kartu peserta tes. Nanti akan dilayani secara gratis untuk swab antigen mereka," ungkap Djamaluddin.

Ini tidak hanya berlaku untuk peserta dari Kabupaten Bengkalis saja.

Seluruh peserta tes bisa mendapatkan fasilitas swab antigen gratis ini.

Dengan ketentuan menunjukkan kartu peserta tesnya di puskesmas terdekat.

Pelaksanaan tes SKD dilaksanakan di Kota Bengkalis.

Peserta bisa ke puskesmas yang ada di Kota Bengkalis.

"Selagi bisa kita fasilitasi pelaksanaan swab antigen ini kita fasilitasi bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bengkalis,”ujarnya.

“Sehingga, memberikan kemudahan kepada peserta untuk melaksanakan antigen," tambahnya.

Bagi peserta yang nantinya hasil swab antigen positif dan tidak bisa mengikuti pelaksanaan tes pada hari tes, BKPP akan melakukan pendataan dan melaporkan kepada BKN.

"Setelah dilaporkan, nanti akan dijadwalkan ulang pelaksanaan tes mereka. Jadwalnya yang menentukan pihak BKN," tutup Djamaludin.

( Tribunpekanbaru.com / Muhammad Natsir )