Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIRAL VIDEO Oknum Satpol PP Pekanbaru Bonyok Karena Kurang Bayar Wanita Open BO

Pria yang berprofesi sebagai satpol PP itu memesan wanita open BO lewat aplikasi Michat tersebut menjadi bulan-bulanan karena tidak membayar sesuai

Editor: David Tobing

TRIBUNPEKANABRU.com - Rekaman video CCTV  seorang anggota Satpol PP babak belur dihajar sekelompok orang di salah satu hotel di Kota Pekanbaru viral di media sosial.

Pria yang berprofesi sebagai satpol PP itu memesan wanita open BO lewat aplikasi Michat tersebut menjadi bulan-bulanan karena tidak membayar sesuai kesepakatan.

Alhasil, si Pria itu alami luka-luka di tubuhnya.

Video rekaman cctv tersebut beredar luas di media sosial, salah satunya yang diunggah oleh akun instagram @fakta.indo.

Dalam rekaman tersebut terlihat oknum Satpol PP tersebut terlihat disudutkan di salah satu tiang hotel lalu dihajar oleh enam orang pria berbadan besar.

Dari keterangan yang ditulis di postingan tersebut diketahui oknum Satpol PP itu mengalami kekerasan lantaran kurang membayar teman kencannya yang dipesannya melalui aplikasi michat.

Kronologi selengkapnya :

Seorang wanita Open BO di Pekanbaru mengajak 6 teman prianya untuk menghajar pelanggan.

Wanita berinisial Ma itu bersama 6 orang teman lelakinya akhirnya diamankan oleh personel Polsek Pekanbaru Kota.

Mereka terlibat aksi penganiayaan terhadap seorang pria bernama Ade, yang diketahui memesan Ma lewat aplikasi Michat untuk indehoi.

6 orang lelaki yang merupakan rekan Ma itu masing-masing berinisial I, T, R, H, D dan F.

Kapolsek Pekanbaru Kota, AKP Josina Lambiombir mengatakan, aksi pengeroyokan ini awalnya terungkap karena ada laporan dari pihak hotel, Senin (4/10/2021) dini hari.

"Bahwa sudah terjadi keributan di Hotel Red Planet. Kemudian piket SPKT dan piket opsnal Polsek Pekanbaru Kota turun ke Hotel Red Planet,”kata Josina.

“Ternyata terjadi perkelahian antara orang yang order (lewat) aplikasi Michat dengan wanita dan segerombolan lelaki,"imbuhnya.

"Kami amankan dan kami bawa ke Polsek Pekanbaru Kota," lanjutnya.

Diungkapkan Josina, perkelahian dipicu karena pria pemesan tidak membayar sesuai kesepakatan.

Sebelumnya antara Ma dan pria pemesan itu, melakukan percakapan lewat Michat.

Alhasil, mereka menyepakati harga Rp 600 ribu untuk kegiatan cinta satu malam itu.

Namun nyatanya, korban hanya membayar Rp190 ribu.

Ma selaku wanita pesanan pun marah dan tidak terima karena pria itu telah melanggar kesepakatan.

Ma kemudian mengajak 6 teman lelakinya.

Pria pemesan itu pun akhirnya menjadi bulan-bulanan.

Akibat kejadian ini, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Ditegaskan Josina, aplikasi seperti ini banyak dimanfaat sindikat pelaku kejahatan.

Karena pihaknya sudah banyak mendapat laporan.

Di mana korbannya ada yang diperas, lalu dianiaya.

Karena para korban membatalkan pesanan sebelumnya di aplikasi Michat.

"Rata-rata para sindikat ini bekerjanya cepat, mereka mengambil uang korban, memukul lalu meninggalkan korban di hotel.

Banyak juga hotel di Pekanbaru ini yang menjadi modus atau tempat yang mereka pakai aplikasi Michat," urai Josina.

Terkait kejadian ini Josina mengimbau, agar masyarakat lebih bijak dan tidak menyalahgunakan aplikasi chatting atau media sosial. Seperti halnya memesan cewek PSK.

"Yang ada cewek malam itu sudah punya sindikat atau komplotan,” ujarnya.

“ Pada saat beraksi mereka langsung datang ke kamar hotel dan melakukan pemerasan terhadap orang yang memesan (wanita) lewat aplikasi Michat tersebut," pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved