Curigai Masjid, Pemerintah di Belanda Sewa Detektif Swasta Lakukan Pengintaian
Sejumlah Pemerintah Kota di Belanda mencurigai masjid yang berada di negara itu. Detektif swasta pun disewa untuk melakukan pengintaian
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejumlah pemerintah Kota di Belanda mencurigai belasan masjid yang berada di negara itu.
Pemerintah Kota itu diantaranya Rotterdam, Delft, Almere, Huizen, Leidschendam-Voorburg, Zoetermeer, Veenendaal, dan Ede.
Mereka mencurigai masjid sebagai sarang teroris dan harus dilakukan pengintaian.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Daily Sabah pada Minggu (17/10/2021) disebutkan,
Pemerintah-pemerintah Kota di Belanda itu menyewa detektif swasta untuk melakukan pengintaian terhadap belasan masjid.
Perusahaan detektif yang disewa bernama NTA (Nuance door Training en Advies).
Baca juga: Bom Kembali Meledak Di Masjid Saat Sholat Jumat, Syiah Di Afghanistan Ketakutan
Baca juga: Masjid Terbesar Eropa Diancam Akan Diledakan, Umat Islam Disebut Akan Dibunuh
Hingga saat ini, NTA sudah menerima kucuran dana sebesar 345000 dolar AS atau sekitar Rp 5,2 miliar sebagai biaya untuk melakukan pengintaian.
Harian Belanda NRC melaporkan, tak hanya masjid yang dipantau, detektif swasta itu juga menyelidiki imam, pejabat asosiasi masjid, dan orang-orang yang aktif di masyarakat.
Surat kabar itu menambahkan, saat ini Kota Utrecht menghentikan penyelidikannya, karena kekhawatiran tentang privasi dan metode penyelidikan.
Dalam penjelasannya, Harian NRC juga menyebutkan, detektif NTA dalam melakukan investigasi melakukan penyusupan ke masjid-masjid tersebut.
Mereka memperkenalkan diri sebagai anggota komunitas atau sebagai pengunjung dan bertemu dengan beberapa orang tanpa mengungkapkan identitas asli mereka.
Menurut laporan itu, penyelidikan pemerintah Kota di Belanda itu didorong oleh ketakutan akan penyebaran radikalisasi dari kelompok ISIS dan sejumlah kelompok radikal lainnya.
Pengintaian tersebut mendapat kritikan dari Profesor Hukum Konstitusional Ymre Schuurmans,
Ia menyebutkan, bahwa penyelidikan semacam itu "melanggar hukum" dan bahwa "pemerintah kota tidak dapat melakukan ini melalui perusahaan swasta."
Sementara itu, SPIOR, sebuah kelompok komunitas Islam di Belanda mengtakan, bahwa penyelidikan itu merusak kepercayaan komunitas Muslim terhadap pemerintah.
"Tindakan mereka sewenang-wenang dan penuh dengan rasa kebencian," sebut spior.
