Video Berita
VIDEO Inspektur Jendral Kemenkumham RI Kunjungi Siak, Sebut Kanim Siak Masuk ke437 Satker Menuju WBK
Kedatangan Razilu ke Kanim Siak ini dalam rangka memberikan pengarahan dan penguatan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi
Penulis: Mayonal Putra | Editor: didik ahmadi
TRIBUNPEKANBARU.COM-- Inspektur Jendral Kementrian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkumham) Ir Razilu didampingi Kakanwil Kemenkumham Riau Pujo Harinto berkunjung ke Kantor Imigrasi (Kanim) kelas II TPI Siak, Selasa (19/10/2021) sore.
Mereka disambut dengan kompang dan silat penghormatan di halaman Kanim Siak, kompleks perkantoran Tanjung Agung, Kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura.
Setiba di pintu depan Kanim Siak, Razilu disambut Kepala Kanim Kelas II Siak Yanto dan jajaran dengan yel-yel yang tegas dan menarik.
Setelah itu, Razilu mengecek ruangan pelayanan di lantai I dan ruangan pimpinan di lantai II kantor tersebut.
Kedatangan Razilu ke Kanim Siak ini dalam rangka memberikan pengarahan dan penguatan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK).
Sebab, dari 477 satuan kerja di Kemenkumham diusulkan untuk menerima predikat WBK yang akan diberikan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
“Tujuan saya mengajak seluruh jajaran Kemenkumham RI untuk menunjukkan keagungan kementrian ini, dan semaksimal mungkin diupayakan tidak ada pengaduan masyarakat.
Kemudian berdasarkan penilaian, kami mengusulkan 477 Satker di Kemenkumham untuk meraih predikat WBK, Kanim Siak masuk ke dalam Satker yang diusulkan,” kata Razilu.
Ia menilai Kanim Kelas II TPI Siak sudah baik dan menempatkan pelayanan sesuai koridornya.
Pihaknya memberikan dorongan kepada pihak Kanim Siak supaya menjaga nilai- nilai yang terkandung di dalam zona integritas tersebut.
“Saya datang ke Siak ini karena saya memilki lumbung optimistme yang kuat.
Saya yakin yang diberikan amanah di Kanim Siak ini suatu saat bisa mencapai level tertinggi pada karirnya,” kata dia.
Ia menceritakan pengalamannya dari kalangan biasa yang tinggal di pulau Wakatobi yang tidak terkenal bisa menjadi Inspektur Jendral.
Bahkan ia menceritakan pengalaman hidupnya yang susah dan berjalan kaki pergi ke sekolah.
“Saya yang dari daerah terpencil saja di republik ini bisa menjadi inspektur jendral apalagi bapak ibu di sini yang tinggal di perkotaan.
Karena itu marilah kita bersungguh-sungguh menjaga martabat, menjaga marwah dan mendapatkan kehormatan,” kata dia.
Ia meminta Kanim Siak tidak hanya memampangkan slogan-slogan indah di dinding, namun harus melaksanakan kata-kata itu menjadi tindakan.
Slogan yang berada di dinding-dinding kantor itu harus ditransformasi menjadi prilaku keseharian.
“Saya ingatkan juga untuk tidak berkompromi dengan TKA menyalahi aturan.
Jika ada yang perlu dideportasi ya segera dideportasi dan publikasikan sehingga Kanim ini punya marwah, kehormatan dan wibawa,” kata dia.
Di bagian pelayanan, petugas harus ramah, senyum, salam dan sapa.
Sedangkan petugas penindakan harus ditunjukkan gagahnya. Konsepsi ini, kata dia jangan dibalik-balik.
“Saat ini Siak sudah menuju predikat WBK, kita berharap Siak mendapatkan predikat WBK dan terus memperbaiki kinerjanya sehingga Kanim ini bisa memberikan pelayanan yang maksimal dan tidak ada komplain dari masyarakat,” kata dia.
Sementara Kepala Kanim Kelas II TPI, Yanto menyambut hangat kunjungan inspektur jendral ini. Ia melaporkan wilayah kerja Kanim Siak yang meliputi 14 kecamatan di seluruh kabupaten Siak.
“Ada kecamatan yang terlalu jauh, yakni sekitar 2,5 jam perjalanan maka kita buka pelayanan pengurusan paspor di kecamatan itu dengan bekerja sama dengan camat setempat.
Kecamatan itu ialah kecamatan Kandis,” kata dia.
Dalam pertemuan itu, Yanto juga menyampaikan bahwa penyerapan anggaran pada tahun ini sudah 60 persen.
Pihaknya juga membuat program sedekah di internal untuk diberikan kepada anak yatim sekitar lokasi perkantorannya.
“Pembangunan zona integiritas yang kita lakukan juga dalam mengubah maindset seluruh pegawai, untuk benar-benar bersih dan mempunyai nilai,” katanya.
( Tribunpekanbaru.com /mayonal putra)