Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dicopot Jadi Kapolsek Parigi Moutong, Kini Oknum Polisi Yang Gauli Anak Tersangka Bertugas Di Polda

Iptu IDGN sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Parigi Moutong. Ia menggauli anak dari tersangka pencurian ternak dengan iming-iming ayah korban bebas

tribunnews
Ilustrasi-Oknum Kapolsek Parigi Moutong gauli anak tersangka pencurian dengan iming-iming bebas 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Iptu IDGN, oknum Polisi yang sebelumnya bertugas sebagai Kapolsek Parigi Moutong, Sulawesi Tengah kini bertugas di Yanma (Pelayanan Markas) di Polda Sulawesi Tengah.

Satatus Iptu IDGN sebagai anggota Polri belum dinonaktifkan. Pasalnya, pihak Polda Sulawesi Tengah masih melakukan penyidikan terhadap kaus tersebut.

Iptu IDGN dilaporkan ke Propam setelah dituding menggauli gadis muda yang merupakan anak dari tersangka pencurian ternak. 

Ia menggauli gadis muda tersebut dengan imimg-iming ayahnya akan dibebaskan dari sel Polsek.

Namun, sudah dua kali digauli oleh IDGN, ayah dari gadis muda itu tak kunjung dilepaskan. 

Tak terima dengan ulah Iptu IDGN, korban pun melapor ke Propam.

Kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan Kapolsek Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terhadap seorang anak tersangka menjadi sorotan.

Pihak keluarga korban pun menolak untuk berdamai dan mendesak kasus itu segera diusut tuntas.

Hal itu diungkapkan oleh Andi Akbar Panguriseng, kuasa hukum keluarga korban. 

"Tidak ada kata damai. Proses hukum harus terus jalan. Kami mendampingi korban dan keluarga melaporkan ke Polda Sulteng atas dugaan tindak pidana pelecehan seksual dan tipu muslihat," kata Andi Akbar, di Palu, Selasa (19/10/2021), dilansir dari Antara.

Keluarga korban juga berharap Kapolsek Parigi Mountung Iptu IDGN tak hanya dipecat, tetapi juga mendapat hukuman setimpal.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sulteng Kombes Pol Didik Suparnoto menegaskan, kasus Iptu IDGN telah diselidiki Propam Polda Sulteng.

Sejumlah saksi mulai dari pihak keluarga korban, korban, hingga pengelola hotel tempat keduanya berbuat asusila, juga telah dimintai keterangan.

"Barang bukti yang kami temukan untuk saat ini, yakni percakapan keduanya melalui WhatsApp. Kami juga telah mengarahkan kasus ini ke tindak pidana umum agar diproses," katanya pula.

Kapolda Sulteng Irjen Polisi Rudy Sufahriadi menemui keluarga korban, Selasa (19/10).

Rudy menyampaikan, kasus itu akan terus dia pantau dan akan ditangani secara profesional.

"Saya datang ke Parigi ini bersama rombongan untuk menemui langsung keluarga dan korban terkait kasus Kapolsek Parigi,ini sebagai bukti bahwa Polda Sulteng akan serius menangani kasus tersebut," tegas Rudy Sufahriadi.

Menurutnya, apabila dalam proses penyelidikan terduga pelaku terbukti bersalah, maka akan dikenai sanksi sesuai aturan berlaku.

"Tolong bersabar, semua sementara dalam proses, butuh waktu dan tidak boleh instan, kalau memang bersalah, maka harus bertanggung jawab dan taat hukum," jelasnya.

Seperti diberitakans sebelumnya, IDGN dituding melecehkan anak seorang tersangka kasus dugaan pencurian ternak.

Lalu, IDGN menjanjikan kepada korban akan membebaskan ayah jika menuruti permintaannya.

Namun, setelah korban menuruti permintaan pelaku, ayahnya ternyata tak kunjung dibebaskan.

Setelah kasus itu, Iptu IDGN telah dicopot sebagai kapolsek dan dimutasi di bagian pelatanan Markas (Yanma).

"Terduga tersangka mulai saat itu langsung diberhentikan dari tugas sebagai Kapolsek. Sekarang sebagai Yanma (Pelayanan Markas) di Polda Sulawesi Tengah," kata Didik, Senin (18/10/2021).

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved