OTT KPK di Riau
KPK Angkut Bupati Kuansing Andi Putra ke Jakarta Sore Ini, Aliran Duit Sogokan Ditelusuri
Kasus OTT yang dilakukan KPK di Riau masih berlanjut. Bupati Kuansing Andi Putra akan diangkut ke Jakarta sore ini
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Kasus OTT yang dilakukan KPK di Riau masih berlanjut. Bupati Kuansing Andi Putra akan diangkut ke Jakarta sore ini, Rabu (20/10/2021).
Bupati muda berusia 34 tahun itu resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang digelar pada Senin (18/10/2021) lalu.
Andi Putra diperiksa berjam-jam di Polda Riau hingga akhirnya statusnya resmi sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait perpanjangan izin hak guna usaha (HGU) sawit di Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau.
"Informasi sementara hari ini pesawat (yang membawa Andi berangkat) pukul 15.00 WIB dari Pekanbaru," ujar Plt juru bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (20/10/2021).
Aliran Duit Sogokan Ditelusuri

Sementara itu terkait aliran duit sogokan pada kasus OTT di Riau itu dipastikan KPK akan ditelusuri.
Selain Bupati Kuansing Andi Putra, KPK juga telah menetapkan General Manager PT Adimulia Agrolestari (AA) Sudarso (SDR) sebagai tersangka.
Bupati yang baru dilantik pada 2 Juni 2021 lalu itu diduga telah menerima uang Rp700 juta untuk perpanjangan izin HGU perusahaan Adimulia Agrolestari yang bergerak di bidang sawit.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menyatakan, semua pihak yang ikut menikmati uang haram dari Andi Putra maupun yang telah memberi tapi belum terdata akan ditindak.
"Saya pikir kalau bagaimana aliran dana nanti mengalir ke sana ke sini tentu akan berkembang dalam hal pemeriksaan teman-teman penyidik," kata Lili dalam keterangannya, Rabu (20/10/2021).
Direktur Penyidikan KPK Setyo Budiyanto menambahkan, pihaknya bakal langsung tancap gas mendalami aliran dana usai penangkapan dilakukan.
Namun, saat ini KPK masih sibuk untuk mencari bukti uang maupun barang yang diterima Andi Putra.
Hingga kini KPK juga masih belum menemukan bukti adanya pihak lain yang ikut menikmati uang haram tersebut.
Tetapi KPK akan mencari bukti itu dalam waktu dekat.