Liga 2

PSPS Riau vs PSMS Medan di Liga 2 Siang Ini: Asykar Bertuah Lawan Si Raja Set Pieces

PSPS Riau vs PSMS Medan di liga 2 siang ini, Asykar Bertuah akan menghadapi salah satu raja set pieces (bola mati) di liga 2 sejauh ini.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU/SYAFRUDDIN MIROHI
PSPS Riau vs PSMS Medan di liga 2 siang ini, Asykar Bertuah akan menghadapi salah satu raja set pieces (bola mati) di liga 2 sejauh ini. FOTO: Laga ujicoba PSPS Riau versus PSMS Medan di Stadion Kaharudin Nasution Pekanbaru, Minggu petang (12/9/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - PSPS Riau vs PSMS Medan di liga 2 siang ini, Asykar Bertuah akan menghadapi salah satu raja set pieces (bola mati) di liga 2 sejauh ini.

Padahal disatu sisi, PSPS kerap kebobolan dalam situasi set pieces.

PSMS Medan sudah melakoni 3 laga di penyisihan group A liga 2 2021 dengan melesakkan 5 gol ke gawang lawan.

Satu gol ke gawang KS Tiga Naga, 2 gol ke gawang Babel United dan 2 gol juga ke gawang Semen Padang FC.

Nah, dari 5 gol tersebut, 3 gol tercipta berawal dari situasi set pieces (bola mati). Skuad Ayam Kinantan - julukan PSMS - sangat piawai memanfaatkan situasi set pieces untuk mencetak gol.

Wajar julukan Si Raja Set Pieces disematkan pada tim asal Sumatera Utara ini. Tiga gol dari situasi set pieces tersebut yakni gol ke gawang KS Tiga Naga, dan 2 gol ke gawang Semen Padang.

Bahkan kala ditahan imbang Semen Padamg dengan skor 2 - 2, PSMS Medan tertinggal jumlah pemain. Sebab satu pemainnya diusir wasit dengan kartu merah. Dalam laga tersebut, PSMS selalu unggul lebih dulu dari Semen Padang.

Disatu sisi, PSPS Riau sangat lemah dalam mengahadapi situasi set pieces. Ini bisa dilihat dari gol yang bersarang ke gawang PSPS dari tiga laga tersebut.

Dari tiga laga yang sudah dilakoni, total 5 gol bersarang ke gawang PSPS yang dijaga Hanafi. Sang kiper memang diturunkan di 3 laga PSPS.

Laga perdana, seri 1 - 1 dengan Semen Padang. Laga kedua dengan KS Tiga Naga, menang 3 - 1. Laga ketiga, kalah 0 - 3 dari Sriwijaya FC.

Dari 5 gol yang bersarang tersebut, 4 gol lahir dari situasi set pieces. Hanya 1 gol dari open play yakni kala dicetak Nur Iskandar untuk gol kedua Sriwijaya FC.

Gol Semen Padang yang dicetak Dedi Gusmawan berawal dari tendangan bebas. Juga KS Tiga Naga lewat Diecky.

Dua gol Sriwijaya juga berasal dari situasi bola mati. Gol Telaubun berawal dari tendangan sudut dan gol Ikhwan berawal dari tendangan bebas.

Pelatih PSPS Jafri Sastra menyadari kelamahan skuadnya ini. Bahkan ia menyebut hal ini sudah terjadi sejak ujicoba.

"Diujicoba, bahkan sebelum saya datang, memang bola mati jadi masalah. Ini salah sejak sebelumnya. Ini penyakit lama. Jadi sebuah sindrom," beber Jafri Sastra pada Tribunpekanbaru.com, Rabu (20/10/2021).

Jajaran pelatih, katanya, sudah mengingatkan para pemain soal titik lemah ini. Baik Hanafi sebagai kiper, pemain belakang.

Hal ini pun sudah coba dibenahi dalam latihan. Beberapa situasi set pieces disimulasikan dalam sebuah latihan.

"Moga-moga lawan PSMS Medan eksekusi bola mati, golnya ke gawang lawan. Jangan ke gawang kita," ucap Jafri sembari tertawa kecil. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved