Berita Pekanbaru
Minyak Goreng Kemasan di Pekanbaru Meroket, dari Semula Rp12 Ribu Naik jadi Rp18 Ribu Seliter
Harga minyak goreng kemasan di pasaran meroket satu pekan ini di Pekanbaru. Kenaikan harga minyak goreng kemasan ukuran dua liter sekitar 40 persen
Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Harga minyak goreng kemasan di pasaran meroket selama satu pekan ini. Kenaikan harga minyak goreng kemasan ukuran dua liter sekitar 40 persen dari harga normal.
Informasi yang diperoleh Tribunpekanbaru.com, harga minyak goreng di sejumlah toko swalayan untuk kemasan satu liter harganya berkisar Rp 17.000 hingga Rp 18.000.
Sedangkan harga sebelumnya di kisaran Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per liter.
Sedangkan yang ukuran dua liter harganya berkisar Rp 33.000 hingga Rp 35.000.
Sebelumnya harga minyak goreng kemasan ini berkisar Rp 23.000 hingga Rp 25.000.
Kenaikan harga ini membuat para ibu rumah tangga mengeluh. Ada di antaranya yang terpaksa menggunakan minyak goreng jelantah.
Minyak itu sudah berulang kali digunakan guna menghemat penggunaan minyak.
"Mau bagaimana lagi, terpaksa pakai minyak ini berulang kali," terang satu ibu rumah tangga, Fina kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (2/11/2021).
Dirinya mengaku kaget saat mengetahui harga minyak goreng mendadak naik.
Padahal minyak goreng merupakan satu dari sembako yang sangat dibutuhkan sehari-hari.
"Kita berharap ada solusi atas kenaikan harga minyak goreng ini," terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Liza. Seorang pelaku UMKM di Kawasan Panam ini mengaku biaya produksi harus bertambah karena kenaikan harga minyak goreng.
Dirinya pun terpaksa mengganti minyak goreng kemasan dengan minyak goreng curah.
Cara ini untuk mencegah dirinya merugi dengan kenaikan harga minyak goreng dalam sepekan.
"Kalau pakai minyak kemasan jadi lebih mahal selama harga naik begini," jelas pedagang gorengan ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan belum memastikan penyebab kenaikan harga minyak goreng.
Ia bakal memerintahkan petugas dari dinas untuk turun langsung menelusuri kenaikan harga minyak goreng
"Saat ini penyebabnya masih belum kita ketahui, Kita telusuri untuk mencari tahu penyebab kenaikan harga minyak goreng," jelasnya
Dirinya menyebut bahwa ada kemungkinan kenaikan harga minyak goreng naik karena biaya produksi.
Ia mengatakan kenaikan harga komoditas minyak goreng bisa naik karena kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
"Kondisi ini bisa saja terjadi karena satu bahan baku mengalami kenaikan harga," ulasnya.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus memerintahkan agar disperindag bisa mencari langkah mengatasi kenaikan harga minyak goreng.
Mereka harus menelusuri penyebab kenaikan harga minyak goreng.
Dirinya mengaku belum mendapat laporan rinci dari disperindag terkait kenaikan harga minyak goreng.
Ia bakal memanggil kepala disperindag untuk mengetahui persoalan kenaikan harga minyak goreng.
Firdaus bakal berkordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Ia menyebut kenaikan harga juga berdampak pada inflasi.
"Maka kita akan bahas bersama, apa sebenarnya penyebab kenaikan harga minyak goreng," jelasnya.
Firdaus memperkirakan bahwa kenaikan harga minyak goreng karena tingginya permintaan. Sedangkan pasokan tidak mencukupi.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )