Setelah Alat Pendeteksi dan Vaksin, Kini Muncul Pula Pil Covid, Bukti Sistem Dunia Mengawal Farmasi?
Setelah munculnya virus corona, maka muncul pula alat pendteksi sampai vaksin. nah, kini muncul pula pil covid. Sisyem Dunia terus mengawal famasi?
Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan, uji coba menyimpulkan pil Covid molnupiravir "aman dan efektif untuk mengurangi risiko rawat inap dan kematian, pada orang dengan Covid-19 ringan hingga sedang yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah".
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Berdasarkan data uji klinis, pil Covid Merck ini paling efektif bila diminum saat tahap awal infeksi, dan MHRA menyarankan agar digunakan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.
Baca juga: WHO Kesulitan Ungkap Asal Usul Virus Corona, Sampai Gonta-ganti Tim, Terungkap Fakta Ini
Pil Covid molnupiravir sudah diizinkan digunakan pada orang yang memiliki setidaknya satu faktor risiko untuk mengembangkan penyakit parah, termasuk obesitas, usia tua, diabetes, dan penyakit jantung.
Inggris, yang menjadi salah satu negara paling terpukul oleh pandemi Covid-19, pada 20 Oktober mengumumkan bahwa mereka telah memesan 480.000 dosis pil Covid molnupiravir dari raksasa farmasi Amerika Serikat (AS), Merck.
Regulator obat di Amerika Serikat dan Uni Eropa juga telah memulai evaluasi obat.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa pil Covid Merck molnupiravir bukanlah obat ajaib.
Ketua Komisi Human Medicines, Munir Pirmohamed, mengatakan bahwa pil Covid molnupiravir tidak dimaksudkan sebagai pengganti vaksin Covid-19.