Tahanan Saling Bunuh, Penjara Berubah Jadi Neraka, 58 Tewas
Penjara Penitenciaria del Litoral Ekuador berubah jadi neraka. Ratusan tahanan yang dijebloskan di penjara itu saling bunuh
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM, QUITO - Penjara Penitenciaria del Litoral Ekuador berubah jadi neraka. Ratusan tahanan yang dijebloskan di penjara itu saling bunuh. Akibatnya 58 orang tewas dalam kondisi mengenaskan.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Strait Times pada Minggu (14/11/2021) disebutkan, saling bunuh terjadi ketika sebuah kelompok yang menguasai beberapa blok di penjara itu hendak menguasai sebuah blok.
Penghuni di blok yang hendak diduduki tersebut melakukan perlawanan, dan akhirnya terjadilah baku hantam dan saling serang.
Pemerintah setempat mengatakan, kerusuhan tersebut dikatakan sebagai pertempuran antar geng.
Pada akhir September lalu, 119 tahanan di penjara itu juga meregang nyawa.
Beberapa dari mereka yang terbunuh dipenggal atau dibakar dan puluhan lainnya terluka
Lagi-lagi penyebabnya adalah pertempuran antar geng.
Penjara yang terletak di bagian selatan Kota Guayaquil itu salah satu penjara dengan jumlah penghuni yang sangat banyak.
Tercatat sebanyak 39.000 tahanan menghuni penjara itu.
Umumnya tahanan di penjara itu adalah anggota geng pengedar narkoba.
Pemerintah menyalahkan perselisihan antara geng tersebut adalah bagian dari operasi mafia narkoba untuk menguasai perdagangan narkoba di penjara itu.
Gubernur Provinsi Guayas Pablo Arosemena mengatakan, pangkal bala kerusuhan itu adalah dipicu oleh kekosongan kekuasaan menyusul pembebasan seorang pemimpin geng, kata
"Konteks situasi ini tidak ada pemimpin komplotan yang memiliki blok sel ini karena beberapa hari yang lalu tahanan itu dibebaskan, Karena menyelesaikan 60 persen dari hukumannya," kata Arosemena.
"Blok sel lain dengan kelompok lain ingin menaklukkan mereka, masuk ke dalam dan melakukan pembantaian total."
Video di media sosial yang konon diposting oleh tahanan semalam menunjukkan mereka memohon bantuan untuk menghentikan kekerasan ketika tembakan dan ledakan terdengar di latar belakang.