Berita Bengkalis
Pria di Bengkalis Justru Dihabisi Pemuda yang akan Direkrutnya Jadi Karyawan
Nahas dialami seorang pemilik kebun sawit bernama Helmi Syam, karena justru nyawanya dihabisi oleh pemuda yang akan direkrutnya jadi karyawan.
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Nahas dialami seorang pemilik kebun sawit bernama Helmi Syam, karena nyawanya justru dihabisi oleh pemuda yang akan direkrutnya jadi karyawan.
Dalam waktu dua hari petugas Satreskrim Polres Bengkalis dibackup Jatanras Polda Riau berhasil meringkus pelaku pembunuhan Helmi Syam.
Helmi ditemukan tewas di parit sawit Desa Petani Kecamatan Bathin Solapan pada Rabu pekan kemarin.
Pelaku ternyata seorang pekerja sawit kebun milik Helmi yang saat itu ditemui korban karena akan mengangkatnya sebagai karyawan tetap.
Hal ini diungkap Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan kepada tribunpekanbaru.com, Senin (15/11) siang.
Menurut dia, tersangka atas nama Agus Prayuda (20) melakukan pembunuhan terhadap korban dengan menggunakan obeng dan menusuk bagian leher Helmi Syam.
"Tersangka melakukan pembunuhan ini di dasari sakit hati terhadap korban. Mereka sempat berbincang di dalam mobil saat bertemu, namun ada perkataan korban yang kasar dan membuatnya tersingung," terang Kapolres.
Setelah membunuh korban, tersangka Agus ini kemudian pulang ke rumah.
Saat di rumah dia membawa barang barang korban termasuk uang tunai 1,2 juta rupiah milik korban.
"Tersangka menyampaikan kepada ayahnya bahwa telah membunuh orang, ayahnya meminta dia kabur dan tidak melibatkan dirinya," tambah Kapolres.
Sebelum lari Agus meninggalkan barang milik korban kepada ayahnya.
Meminta ayahnya memusnahkan barang tersebut dan membagi uang korban yang diambil tersangka kepada ayahnya sebanyak empat ratus ribu rupiah.
"Setelah dua hari penyelidikan, petugas berhasil menangkap tersangka Agus pada Sabtu dini hari pekan kemarin. Tersangka diamankan di sebuah rumah desa Perhentian Raja Kabupaten Kampar," terang Hendra Gunawan.
Rumah tersebut merupakan rumah kakaknya.
Namun saat penangkapan tersangka sempat melakukan perlawanan dan terpaksa harus diberikan tindakan tegas dan terukur oleh tim Satreskrim Polres Bengkalis.
Selain Agus, tim Satreskrim juga mengamankan ayahnya Adi Saputra (45) tahun di rumahnya.
Ayah tersangka dinyatakan terlibat karena mengetahui kejadian dan mencoba menghilangkan barang bukti.
"Namun barang bukti belum sempat di musnahkan Adi Saputra dan berhasil diamankan petugas kita saat melakukan pengeledahan di rumahnya," Terang Kapolres.
Karena perbuatannya Agus dijerat pasal 340 junto 338 junto 365 ayat 3 KHUP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Sementara ayahnya Adi Saputra dijerat Pasal 480 KUHP maksimal hukuman 4 tahun penjara.
Seperti diberitakan sebelumnya Diduga menjadi korban pembunuhan mayat Helmi Syam (60) ditemukan tidak bernyawa di sekitaran parit sawit di Jalan Rangau Kilometer 22 Desa Petani Kecamatan Bathin Solapan, Rabu (10/11) siang.
Jasad korban pertama kali ditemukan warga setempat setelah sempat tidak pulang ke rumah.
Hal ini diungkap Iptu Dodi Ripo Kanit Pidum Satreskrim Polres Bengkalis kepada awak media, Kamis (11/11) siang.
Menurut dia dari keterangan pihak keluarga korban sehari sebelumnya pamit kepada istrinya untuk melihat kebun sawit mereka yang terletak di simpang ABC Durk XIII Desa Bumbung.
"Ketika meninggalkan rumah korban menggunakan mobil pribadinya jenis L300. Sebelum berangkat korban sempat memberitahukan Istrinya bahwa dia akan membawa karyawan baru untuk bekerja di kebun sawitnya," terang Dodi.
Sebelum pergi bersama karyawan barunya korban mengatakan akan menjual buah sawit di RAM Hunter yang berada di jalan Lintas Duri-Dumai desa Bumbung Kecamatan Bathin Solapan.
Namun setelah komunikasi terakhir dengan istri, korban tidak bisa di hubungi lagi dan tidak pulang ke rumah.
"Karena tidak ada kabar istri korban langsung memberitahukan kepada anaknya bahwa ayah mereka tidak pulang ke rumah," ungkap Dodi
Setelah dua puluh empat jam tidak ada kabar, anak korban ini Rabu siang sekitar pukul 12.20 WIB mendapat telpon dari warga desa Petani Bathin Solapan.
Mereka memberi kabar menemukan mobil L300 yang di bawa korban dalam keadaan kosong di jalan Siak Desa Petani.
"Mendengar hal tersebut pihak keluarga langsung mendatangi lokasi penemuan mobil korban. Sesampainya di sana melihat mobil korban terparkir di pinggir jalan dalam keadaan rusak dengan kunci mobil yang telah di amankan oleh RT setempat," tambah Dodi.
Selang beberapa jam kemudian, pihak keluarga kembali mendapat informasi dari masyarakat menemukan mayat mengapung di jalan Rangau Kilometer 22 desa Petani.
"Mendengar informasi ini pihak keluarga langsung menuju lokasi tersebut. Setibanya di sana mereka terkejutnya melihat mayat yang terapung merupakan ayahnya yang tidak pulang satu harian," kata Kanit Pidum Polres Bengkalis ini.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga selanjutnya melaporkan hal ini pada pihak kepolisian. Saat itu petugas Kepolisian masih melakukanbpenyelidikan dan penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap kematian korban.(Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)