Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

BBKSDA Riau Pasang 13 Camera Trap Pantau Harimau yang Terkam Bocah 12 Tahun hingga Tewas di Inhil

Petugas dari Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau pasang 13 camera trap, pantau Harimau yang terkam bocah di Inhil hingga tewas

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Lokasi bocah perempuan berinisial MS (12) diterkam harimau hingga tewas. Kini, BBKSDA Riau pasang 13 camera trap pantau keberadaan harimau tersebut. 

Mendengar jeritan tersebut, orangtua korban terbangun dan samar-samar melihat korban seperti ada yang menyeret keluar dari pondok.

Ibu korban lantas keluar dari pondok, namun anaknya tidak terlihat lagi karena kondisi gelap.

Kemudian ibu korban masuk kembali ke dalam pondok untuk mengambil senter, dengan tujuan mencari korban.

Alhasil, ibu korban menemukan anaknya sekitar 60 meter dari pondok, sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Terdapat sejumlah bekas luka cakaran dan gigitan di bagian kepala serta tengkuk korban.

Melihat kondisi anaknya tersebut, ibu korban meminta tolong ke camp tenaga kerja yg berada dekat dengan lokasi.

Saat kejadian, ayah korban tidak berada di pondok, karena sedang belanja keperluan untuk lokasi kerja.

Tidak berapa lama kemudian, tenaga kerja yang berada di dekat lokasi menghubungi keluarga korban yang berada di PT Bina Duta Laksana (BDL), dan keluarga korban menghubungi Security PT MSK.

Sekitar pukul 01.05 WIB, sekuriti PT MSK langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi korban dan dibawa ke Pos P3K PT MSK. Peristiwa ini juga dilaporkan ke kepolisian.

Selanjutnya, dilakukan visum oleh pihak kepolisian dan medis dengan hasil diagnosis awal kematian disebabkan oleh death on arrival, yang disebabkan gigitan binatang buas.

Korban selanjutnya dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.

Atas kejadian ini, tim resort terdekat di bawah BBKSDA Riau, dikerahkan ke lokasi.

Hasil investigasi di lokasi, tim menemukan bekas cakaran pada dinding pondok kerja yang terbuat dari plastik terpal dan jejak yang didapati di lokasi, diduga adalah jejak satwa liar Harimau Sumatera.

Tim lalu melakukan sosialisasi serta imbauan kepada karyawan yang ada di sekitar lokasi kejadian, agar hati-hati dan waspada serta tidak melakukan aktivitas pada waktu pagi dan sore hari.

Tim juga menyampaikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi kejadian agar tidak memasang jerat atau melakukan tindakan anarkis terhadap satwa liar yang dilindungi termasuk Harimau Sumatera.

Pihak perusahaan juga ketika itu menghentikan aktivitas sementara dan memindahkan seluruh pekerja yang berada di lokasi dan sekitarnya ke camp induk PT MSK.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved