Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Punya Anak Perempuan di Negara Ini Dianggap Beban Ortu Pilih Aborsi Daripada Lahirkan Anak Perempuan

Anak perempuan dianggap beban dalam rumah. Anak laki-laki lebih dipilih. Pasutri kemudian banyak melakukan tindakan aborsi.

Editor: Budi Rahmat

TRIBUNPEKANBARU.COM- Melahirkan anak perempuan di negara India menjadi hal yang tidak diinginkan.

Anak laki-laki dinilai lebih baik dibandingkan. Anak perempuan yang disebut hanya akan menjadi beban.

Beban karena saat memasuki pernikahan akan banyak mahar yang harus ditanggung orangtua agar bisa mendapatkan menantunya.

Baca juga: Oknum Polisi Hamili Janda Almarhum Temannya, Aparat Ini Malah Suruh Aborsi

Nah, kenyataan inilah yang menjadikan kemudian banyak terjadi kasus aborsi untuk anak jenis kelamin perempuan.

Praktek ilegal yang sangat dilarang tersebut nyatanya masih saja terjadi.

Meski berusaha untuk menghindari dari anak perempuan, namun kenyataannya sekarang bahwa anak perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.

Kenyataan yang membuat warga India tentu saja harus berfikir terkait dengan budaya dan adat soal pernikahan mereka.

India untuk kali pertama sejak sensus nasional dilakukan, memiliki lebih banyak perempuan daripada laki-laki.

Data pemerintah juga menunjukkan angka kelahiran yang melambat di India, negara berpenduduk terbesar kedua di dunia.

Baca juga: Kabar Terbaru Kim Seon Ho: Tersandung Skandal Aborsi, Karir di Ujung Tanduk?

Para orangtua di India secara historis lebih menyukai anak laki-laki daripada perempuan, yang sering dianggap membebani dan mahal karena tradisi mahar pernikahan.

Aborsi selektif jenis kelamin sudah dilarang tetapi praktiknya masih ada, dan data populasi nasional konsisten mencatat salah satu rasio tertinggi di dunia terkait jumlah pria lebih banyak daripada perempuan.

Namun, Survei Keluarga dan Kesehatan Nasional terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan pada Rabu (24/11/2021), mencatat ada 1.020 wanita per 1.000 pria setelah dua tahun penelitian.

Ini adalah kali pertama survei populasi pemerintah yang signifikan menunjukkan lebih banyak perempuan daripada pria di India, sejak sensus nasional pertama pada 1876.

"Peningkatan rasio jenis kelamin total adalah positif dan melangkah ke arah yang benar, tetapi masih banyak yang harus dilakukan menuju kesetaraan gender," kata ilmuwan kesehatan Population Foundation of India (PFI) Sanghamitra Singh kepada AFP.

Data juga menunjukkan tingkat kesuburan India turun menjadi dua anak per perempuan, turun dari 2,2 dalam survei terakhir dari 2015-2016.

Baca juga: Ingat Pedangdut Maria Eva, Karier Rusak Usai Video Syur Sama Pejabat Tersebar dan Ada Kasus Aborsi

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved