Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siskaeee Raup Rp 2 Miliar dari Konten Vulgar, Benarkah Gegara Trauma Punya Hasrat Menyimpang?

Siskaee sengaja membuat video tak senonoh dan raup uang hingga Rp 2 miliar dari konten vulgar. Benarkah gegara trauma punya hasrat menyimpang?

Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Siskaeee S raup Rp 2 miliar dari konten vulgar yang dibuatnya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sosok Siskaeee yang melakukan aksi cabul masih jadi perbincangan hingga kini, apalagi terungkap dia sengaja membuat video tak senonoh dan raup uang hingga Rp 2 miliar dari konten itu. Benarkah gegara trauma punya hasrat menyimpang?

Siskaeee menghebohkan publik karena video vulgar di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo.

Dia telah mempergunakan tujuh situs untuk mengambil keuntungan ekonomi.

Melalui tujuh situs tersebut, tersangka berinisial FCN alias S mampu menghasilkan Rp 2 miliar terhitung sejak 2020 sampai dengan saat ini.

Direkrotat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda DIY AKBP Roberto Gomgom Manorong Pasaribu mengatakan, berdasarkan hasil penyidikan dan pemeriksaan tim psikologi Polda DIY, FCN melakukan aksinya itu lantaran dirinya mengalami trauma masa lalu.

"Untuk trauma masa lalunya apa, itu nanti akan dibuka di persidangan. Untuk menghormati tersangka," katanya, saat jumpa pers, di Polda DIY, Selasa (7/12/2021).

Kendati demikian, dalam pengusutan yang dilakukan polisi, diketahui FCN mulai memproduksi video dan selfi seks yang kerap disebut Ekshibionis itu sejak 2017.

FCN alias S kerap melakukan aksi Ekshibionis di tiga kota yakni Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.

Tempat-tempat yang menjadi latar pembuatan video seringkali dilakukan di sebuah kos, hotel, tempat Gym, toko buku, mal, swalayan, dan terakhir di tempat parkir Bandara YIA Kulon Progo.

Dari aktivitasnya itu, Roberto menjelaskan bahwa pelaku mendapat keuntungan ekonomi sebesar Rp 2 miliar terhitung sejak 2020 sampai dengan saat ini.

Keuntungan itu didapat dari akun Onlyfans dengan kalkulasi setiap subscriber atau member sebesar 5 dolar.

"Saya tidak berbicara pelaku menjual konten atau tidak, namun yang jelas dia mendapat keuntungan kotor mencapai Rp 2 miliar sejak 2020 lalu," terang dia.

Roberto menambahkan, dalam pembuatan video itu, FCN mengaku merekam aksinya seorang diri.

Kendati demikian, pihak kepolisian kini masih memburu seseorang yang diduga terlibat dalam produksi video syur tersebut.

Wakapolda DIY Brigjen R Slamet Santoso menambahkan, sementara ini motif tersangka melakukan aksinya lantaran ia mengalami trauma masa lalu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved