Video Viral
Video: Siswa SMA Korban Salah Tangkap Oknum Polisi, Sempat Dianiaya dan Ditinggal Begitu Saja
Siswa SMA di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berinisial MP menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi, bahkan juga sempat dianiaya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, berinisial MP menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi.
Bahkan, MP juga sempat dianiaya oknum polisi yang menangkapnya. Seusai kejadian, korban langsung ditinggal di pinggir jalan.
Aksi salah tangkap tersebut terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, oknum polisi tersebut terlihat mengenakan baju hitam dan jaket biru.
Ia terlihat memegang tangan dan leher remaja laki-laki berbaju hijau. Seorang wanita juga mencoba meminta polisi tersebut untuk melepas temannya.
Cekcok antara keduanya pun tak terelakkan.
Seusai kejadian, oknum polisi itu langsung meninggalkan MP di pinggir jalan.
MP tanpak sesekali memegangi wajahnya diduga dipukul oleh oknum polisi itu Di video detik selanjutnya MP terlihat duduk sambil menangis.
Ibu MP, berinisial AR mengatakan, kejadian yang dialami anaknya berawal saat MP hendak menonton pertandingan bola di Jalan Ahmad Yani.
Saat berhenti di lampu merah, ada pemotor yang tas dan handphonenya dijambret orang.
MP kemudian berinisiatif untuk mengejar pelaku namun tak berhasil dikejarnya.
Ia kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah.
"Karena naluri, anak saya kemudian mencoba membantu mengejar pelaku jambret.
Namun, tak berhasil. Anak saya kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah lagi untuk lanjut ke lapangan Ahmad Yani menonton bola sesuai rencana semula," kata MP, Selasa (7/12/2021).
Namun, saat kembali ke lampu merah, anaknya dicekik dari belakang hingga sempat sesak napas.
Orang yang mencekik anaknya berteriak jambret, dan MP pun membantahnya.
Anaknya baru berhenti dipukul setelah korban jambret datang dan mengatakan bahwa bukan anaknya pelaku jambret.
"Korban jambret itu berteriak jika MP bukan pelaku, justru MP akan menolong," ungkapnya.