Beredar Foto Pelaku Cabul Santriwati Bengkak dan Lebam, Dihajar Napi Lain? Ini Kata Karutan Bandung
Foto wajah pelaku cabul terhadap santriwati bengkak dan lebam beredar hingga bikin heboh di media sosial
TRIBUNPEKANBARU.COM - Foto wajah pelaku cabul terhadap santriwati bengkak dan lebam beredar hingga bikin heboh.
Dalam narasi foto wajah pelaku rudapaksa puluhan santri itu disebutkan bahwa wajah Herry Wirawan babak belur setelah dihajar narapidana di dalam rumah tahanan.
Para napi, disebutkan geram dengan tindakan cabul dari Herry yang merudapaksa santriwati puluhan di bawah umur.
Tahanan lain makin emosi saat mengetahui Herry menggunakan kedok agama dalam melakukan aksi bejatnya itu.
Karutan Klas 1 Bandung, Riko Stiven pun mengungkap kondisi pelaku rudapaksa terhadap 21 santriwati di Bandung, Jawa Barat.
Riko menegaskan Herry Wirawan dalam kondisi baik dan sudah memastikan secara langsung.
Herry Wirawan sudah berada di rutan sejak 28 September 2021 dan menunggu sidang perdana pada 21 Desember 2021 mendatang.

Riko memastikan pihaknya bakal memfasilitasi kebutuhan proses sidang virtual yang akan diikuti Herry Wirawan.
Mengenai reaksi warga binaan lain terhadap Herry, Riko pun memberikan jawabannya.
"Semua kami perlakukan sama, tidak ada yang dikhususkan atau diistimewakan, termasuk terhadap HW."
"Sebelum viral, memang kami dan warga binaan lainnya belum tahu bahwa yang bersangkutan merupakan pelaku itu (tindak pidana kekerasan seksual),” ujarnya seperti dilansir dari Tribunjabar.id melalui telepon, Senin (13/12/2021).
“Tapi, sejak minggu kemarin juga semua sudah tahu, karena viral di mana-mana, dan juga informasinya menyebar dari mulut ke mulut dari warga binaan," lanjutnya.
Riko menegaskan, meskipun warga binaan lainnya sudah mengetahui yang bersangkutan berada di antara mereka.
Namun sejauh ini tidak ada gejolak maupun intervensi baik fisik maupun psikis yang diterima Herry Wirawan.
"Ya meskipun sudah pada tahu, tapi semua biasa-biasa saja, tidak ada gejolak atau intervensi baik fisik dan psikis terhadap HW."
"Alhamdulilah warga binaan di sini baik-baik. Dan perlu digarisbawahi adalah, semua (warga binaan) kami berikan hak yang sama, tidak ada perlakuan khusus sama sekali siapapun itu," ucapnya.
Berniat Belajar Malah Jadi Korban Rudapaksa Guru

Kasus rudapaksa santriwati oleh gurunya sendiri di Bandung, Jawa Barat bikin heboh publik.
Kasus puluhan santri yang menjadi korban aksi biadab Herry Wirawan, pemilik pesantren jadi sorotan belakangan ini.
Akibat dari perbuatan bejat pelaku, korban ada yang hamil dan melahirkan bayi.
Korban yang awalnya berjumlah belasan kini bertambah menjadi 21 santriwati.
Hal tersebut diungkap Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, dikutip dari TribunJabar.id.
Para korban tersebut bukan hanya warga Garut, namun juga daerah lain.
Namun, Bunda Forum Anak Daerah Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil menyebut hal berbeda, total korban rudapaksa yang dilakukan Herry Wirawan mencapai 13 orang.
"Jumlah korban ini memang agak simpang siur, tapi kalau dari kami jumlahnya 20 orang. Ada satu yang usianya 10 tahun, tapi yang usia 10 itu setelah dicek, ternyata bukan korban," ujar Atalia saat jumpa pers di Kantor Kejati Jabar, Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (14/12/2021).
Dari 20 itu, kata dia, korban yang mendapat rudapaksa jumlahnya 13 orang.
"Tujuh sisanya adalah saksi," katanya.
Pihaknya pun memastikan bakal turut mengawal kasus ini agar Herry mendapat hukuman seadil-adilnya.
"Kita juga memastikan para korban mendapatkan pendampingan agar mereka bisa kembali sekolah dan bayi yang dilahirkan oleh korban mendapat pengakuan dari sisi hukum, hak untuk mendapatkan akta," ucapnya.
Diketahui, awalnya para santri tersebut bermaksud menuntut ilmu di pesantren milik Herry lantaran gratis.
Mayoritas para santriwati berasal dari keluarga menengah ke bawah, bahkan ada yang merantau dari Garut.
Kuasa hukum korban, Yudi Kurnia, mengatakan para santriwati itu tidak sepenuhnya belajar 100 persen, namun dijadikan mesin uang oleh pelaku.
Setiap harinya santriwati tersebut ditugaskan oleh pelaku membuat banyak proposal untuk menggaet donatur agar mau berdonasi untuk pesantren tersebut, dikutip dari TribunJabar.id.
"Belajarnya tidak full 100 persen, menurut keterangan korban, dia sebetulnya setiap harinya bukan belajar. Mereka itu setiap hari disuruh bikin proposal. Ada yang bagian ngetik, ada yang bagian beres-beres. Proposal galang dana," ucap Yudi di Garut, Jumat (10/12/2021).
Tidak hanya itu para santriwati ini juga disuruh menjadi kuli bangunan, untuk ikut serta membangun gedung pesantren.
Hal tersebut diungkap oleh Agus Tatang, warga di sekitar Madani Boarding School Cibiru, sekolah yang masih dikelola Herry Wirawan.
Menurutnya hal tersebut seharusnya tidak dikerjakan oleh para santriwati, namun oleh laki-laki.
"Kalau ada proses pembangunan di sana, santriwati yang disuruh kerja, ada yang ngecat, ada yang nembok, yang harusnya mah ladennya (buruh kasar) dikerjain sama laki-laki. Tapi, di sana mah perempuan semua enggak ada laki-lakinya," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di: https://wartakota.tribunnews.com/2021/12/14/buntut-viral-semua-tahanan-kini-tahu-herry-wirawan-sosok-cabul-wajah-bonyoknya-tersebar-luas?page=4.