Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dituding Mualafkan Warga Hindu, India Blokir Badan Amal Bunda Teresa

Ektremis Hindu di India menuding badan amal Bunda Teresa kedok untuk membujuk warga miskin di India pindah ke agama Kristen.

Getty Images via BBC
Umat Kristen mengalami intimidasi dan diskriminasi oleh ekstremis Hindu di India 

“Sebanyak 22.000 pasien & karyawan mereka dibiarkan tanpa makanan dan obat-obatan. Sementara hukum adalah yang terpenting, upaya kemanusiaan tidak boleh dikompromikan,” kata Banerjee, seorang pemimpin oposisi dan kritikus vokal pemerintah Modi.

Namun pemerintah federal mengatakan rekening MoC dibekukan oleh bank berdasarkan permintaan dari badan amal itu sendiri.

Sementara itu, Vikaris Jenderal Dominic Gomes dari Keuskupan Agung Calcutta mengatakan pembekuan rekening itu adalah "hadiah Natal yang kejam bagi yang termiskin dari yang miskin".

Anti Natal di India

Perselisihan itu terjadi beberapa hari setelah kelompok garis keras Hindu mengganggu kebaktian gereja Natal di beberapa bagian India, termasuk di beberapa negara bagian yang diperintah oleh partai Modi menjelang pemilihan lokal dalam beberapa bulan mendatang.

Serangan terhadap minoritas di India Sejak Modi berkuasa pada 2014, kelompok-kelompok Hindu sayap kanan telah mengkonsolidasikan posisi mereka di seluruh negara bagian dan melancarkan serangan terhadap minoritas, mengklaim bahwa mereka berusaha mencegah konversi agama.

Orang Kristen dan kritikus lainnya mencatat bahwa orang Kristen hanya mewakili 2,3 persen dari 1,37 miliar penduduk India, sementara umat Hindu adalah mayoritas.

Mereka menolak alasan yang diberikan oleh beberapa kelompok Hindu untuk mencegah konversi sebagai alasan kekerasan terhadap orang Kristen.

Surat kabar di India pada Senin melaporkan adanya gangguan dalam perayaan Natal pada akhir pekan lalu, termasuk perusakan patung Yesus Kristus seukuran manusia di Ambala di Haryana, sebuah negara bagian utara yang diperintah oleh Partai Bharatiya Janata Party (BJP) nasionalis Modi.

Dikatakan para aktivis membakar model Sinterklas dan meneriakkan slogan-slogan anti-Natal di luar sebuah gereja di Varanasi, daerah pemilihan parlemen Modi dan kota paling suci bagi umat Hindu.

Elias Vaz, wakil presiden nasional Persatuan Katolik Seluruh India, mengutuk insiden terbaru yang terjadi di India.

"Kekuatan India terletak pada keragamannya dan orang-orang yang melakukan ini pada Natal adalah anti-nasional yang sesungguhnya," kata Vaz.

Dihubungi melalui telepon oleh Reuters, pemerintah federal dan negara bagian menolak mengomentari protes tersebut.

Beberapa negara bagian India telah meloloskan atau sedang mempertimbangkan undang-undang anti-konversi yang menantang hak kebebasan berkeyakinan yang dilindungi secara konstitusional di negara tersebut.

(*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved