Berita Kampar
Rumahkan Guru dan Pelajar yang Belum Vaksin, Kampar Masih Belajar Tatap Muka Terbatas
Guru dan murid yang belum divaksin, hanya bisa belajar jarak jauh, tidak diperbolehkan tatap muka
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) masih memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas hingga awal 2022.
Kepala Disdikpora Kampar, M Yasir mengungkapkan, PTM terbatas hanya berlaku bagi pengajar dan murid yang sudah divaksin Covid-19.
Sedangkan yang belum divaksin tidak diperbolehkan belajar ke sekolah.
"Guru dan murid yang belum divaksin, hanya bisa belajar jarak jauh. Belajar secara virtual," tegas Yasir kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (4/1/2022).
Yasir mengatakan, PTM terbatas mengacu aturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kapasitas kelas dibatasi paling banyak 20 orang. Sehingga jadwal belajar dibagi secara bergiliran.
"Misalnya satu kelas ada 36 murid. Satu jam pelajaran maksimal 20 orang. Jadi harus dibagi dua shift," jelas Yasir.
Disdikpora menyerahkan pengaturan mekanisme pembagian jadwal kepada Kepala Sekolah masing-masing.
Yasir mengaku belum ada arahan ihwal waktu belajar 100 persen. Ia menyatakan siap mematuhi perubahan aturan teknis dari pemerintah.
Menurut Yasir, tenaga pengajar dan murid umumnya sudah divaksin sehingga dapat mengikuti PTM terbatas.
Insan pendidikan berusia minimal 12 tahun yang telah divaksin mencapai 76 persen.
Pihaknya lebih menekankan vaksinasi bagi tenaga pengajar. Sebab, guru yang belum divaksin tak diizinkan mengajar.
"Kalau guru belum vaksin, padahal dia sehat, nggak bisa masuk kelas," tegas Yasir.
Ia mengklaim, vaksinasi pelajar di Kampar terbaik di Riau.
Yasir mengatakan, jumlah tenaga pengajar dan murid yang belum divaksin hanya tinggal sebagian kecil. Mereka yang belum divaksin karena alasan kesehatan.
"Kalau yang belum divaksin, memang karena ada kendala kesehatan. Yang memang, dokterpun menyarankan tidak divaksin. Kita nggak mau ambil resiko," kata Yasir.
Menurut Yasir, vaksinasi pelajar telah digencarkan dalam dua bulan belakangan. Kini bahkan vaksinasi mulai fokus untuk dosis kedua.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )
