Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Inhil

Tanah Longsor Bikin 18 Rumah Ambruk di Inhil, Ada yang Baru Sadar Saat Pintu Tak Bisa Dibuka

Pemilik rumah ada yang baru sadar saat pintu tak bisa dibuka, ternyata rumahnya sudah bergeser ke sungai

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa/Dok/BPBD Inhil
Rumah hancur akibat longsor akibat abrasi sungai di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah, Inhil, Riau, Selasa (3/1/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TANAH MERAH - Malam-malam tanah longsor bikin 18 rumah ambruk di Inhil. Pemilik rumah ada yang baru sadar saat pintu tak bisa dibuka, ternyata rumahnya sudah bergeser ke sungai.

Musibah tanah longsor itu terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.

Longsor terjadi akibat abrasi sungai di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah, Senin malam (3/1/2022) sekitar pukul 21.15 WIB.

Sebelumnya, Minggu (2/1/2022) sekira pukul 23.00 WIB, seorang warga yang beralamat di Jalan Perepat RT 01/RW 01 Desa Tanjung Baru menyadari rumahnya sudah ambruk ke sungai ketika mendapati pintu rumahnya tidak bisa dibuka.

Kemudian ia mencari tahu penyebab pintu rumahnya tidak terbuka.

Setelah menyenter ke bawah rumah dia melihat tanah bawah rumah sudah retak atau bergeser ke arah sungai.

Rumah hancur akibat longsor akibat abrasi sungai di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah, Inhil, Riau, Selasa (3/1/2022).
Rumah hancur akibat longsor akibat abrasi sungai di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah, Inhil, Riau, Selasa (3/1/2022). (Istimewa/Dok/BPBD Inhil)

Melihat hal tersebut, diapun memberi tahu kepada pemilik rumah di sekitar pinggiran sungai bahwa tanah telah bergeser, sehingga masyarakat langsung memindahkan barang-barang untuk dipindahkan ke rumah keluarga yang lain.

Ketua Pelaksana (Kalaksa) Badan Penyelamatan Bencana Daerah (BPBD) Inhil, H Yuspik,SH, menjelaskan, bencana longsor akibat abrasi sungai terjadi di Jalan Perepat RT 01 RW 01 dan Jalan Kenangan RT 02 RW 01 Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah.

“Longsor merusak dermaga atau Pelabuhan Beton serta jalan utama beton sekitar 100 meter. Selain itu 18 rumah semi permanen dan kayu milik warga juga rusak. Korban longsor sekitar 20 Kepala Keluarga (KK),” ungkap Yuspik, Selasa (4/1/2022).

Menurut Yuspik, TRC-BPBD Inhil langsung melakukan survei ke lokasi dan evakuasi dengan berkoordinasi kepada pihak desa setempat, karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

“TRC BPBD Inhil menurunkan speedboat Viber 85 HP dengan 9 orang personil untuk membantu masyarakat di lokasi,”ucap Yuspik yang memimpin langsung survei.

“Derasnya air Sungai Indragiri di sertai gelombang pasang menjadi kendala dalam penanggulangan kali ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut Yuspik menjelaskan, pada kejadian musibah tanah longsor tersebut tidak terdapat korban jiwa.

Kerugian sampai saat ini belum dapat ditaksir dan dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor disebabkan oleh abrasi air sungai.

“Pemukiman rumah masyarakat yang mengalami musibah longsor berada di sepanjang pinggir Sungai Perigi. Saat terjadinya musibah tanah longsor air dalam keadaan sedang surut kering,” ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved