Tata Cara Hubungan Badan Suami Istri Sesuai Agama Islam
cara berhubungan intim dalam islam tentunya mengikut panduan-panduan yang dianjurkan dalam agama.
di belakangmu.”
5. Jangan Terburu Buru
Apabila seorang suami ingin menggauli istrinya, janganlah ia terburu-buru sampai keadaan istrinya benar-benar siap, baik secara fisik, maupun secara psikis, yaitu istri sudah sepenuhnya menerima
keberadaan suami sebagai bagian dari dirinya, bukan orang lain.
Begitu pula ketika suami telah menyelesaikan hajatnya, jangan pula dirinya terburu-buru meninggalkan istrinya sampai terpenuhi hajat istrinya.
Artinya, seorang suami harus memperhatikan keadaan, perasaan, dan keinginan istri.
Kebahagian yang hendak ia raih, ia upayakan pula bisa dirasakan oleh istrinya.
6. Diharamkan Melalui Dubur dan Saat Haid
Ingat, diharamkan berhubungan badan atau berhubungan intim melalui dubur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Barang siapa yang menggauli istrinya ketika sedang haid atau melalui duburnya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada
Muhammad.” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud].
Kata ‘kufur’ dalam hadits ini menunjukkan betapa besarnya dosa orang yang melakukan hal ini.
Meskipun, kata para ulama, ‘kufur’ yang dimaksud dalam hadits ini adalah kufur kecil yang belum mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Selain itu, juga diharamkan berhubungan badan atau berhubungan intim dengan Isteri Ketika Haidh. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 222 yang artinya
“Hendaklah kalian menjauhkan diri (kalian) dari wanita di waktu haidh,”
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/gadis-belia-ditemukan-linglung-usai-dipaksa-berhubungan-badan-di-kamar-hotel.jpg)