Berita Inhil
Warga Korban Longsor di Desa Tanjung Baru Inhil Akan Segera Direlokasi
Sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal akibat abrasi sungai di Desa Tanjung Baru,Inhil, Senin kemarin bakal direlokasi.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, TANAH MERAH – Musibah tanah longsor yang terjadi di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanah Merah membuat 18 rumah semi Permanen dan kayu milik warga rusak.
Sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) terancam tidak memiliki tempat tinggal setelah rumah mereka ambruk dan hanyut terbawa arus sungai pasca kejadian pada Senin (3/1/22) sekitar pukul 21.15 WIB tersebut.
Saat ini warga yang menjadi korban tanah longsor terpaksa mengungsi dirumah keluarga, kerabat atau warga sekitar.
Pihak kecamatan bersama pihak terkait lainnya telah menawarkan untuk relokasi atau pemindahan tempat tinggal kepada warga yang menjadi korban tanah longsor.
Menurut Camat Tanah Merah, Antoni, pihak dari Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Kabupaten Inhil sudah mengukur lahan atau tanah yang akan digunakan untuk pembangunan rumah layak huni.
“Lokasi relokasinya di darat, lebih kurang 1 km dari tempat kejadian longsor,” ungkap Antoni kepada Tribun Pekanbaru, Kamis (6/1/22).

Relokasi ini pun dikatakan Antoni mendapat respon yang positif dari warga yang menjadi korban, mengingat rumah mereka saat ini sudah tidak bisa lagi digunakan
“Tidak ada warga yang menolak. Semua warga Setuju dan siap pindah ke tempat yang baru,” ucap Antoni.
Sementara itu, Antoni juga memastikan kondisi terkini warga dan lokasi aman pasca longsor tersebut, terutama untuk makanan dan obat warga yang masih mengungsi.
“Bantuan dari BPBD Inhil, PMI Inhil Dinkes Inhil, Baznas Inhil serta bantuan dari tokoh dan pihak lainnya sudah berdatangan,” tuturnya.
Lebih rinci Antoni menjelaskan, untuk warga disalurkan beras 50 Kg, sarden, kornet daging Sapi, telur 6, minyak makan, gula pasir dan susu.
“Uang dari Baznas disalurkan Rp. 2.500.000 per rumah. Kalau untuk 2 bulan ini rasanya sudah cukup persediaan warga yang menjadi korban,” pungkas Antoni. (Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli).