Berita Pekanbaru
Lalat Beterbangan di Tumpukan Sampah di Jalan Utama di Pekanbaru, Begini Respons Wali Kota
Kebanyakan sampah menumpuk adalah sampah plastik yang ada lalat beterbangan di sekitarnya, seperti di Jalan Rajawali Sakti dan Jalan Bakti IV
Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Sampah masih saja menumpuk di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru. Aroma tidak sedap menyeruak dari tumpukan sampah tersebut.
Tumpukan sampah terlihat di Jalan Rajawali Sakti, Kecamatan Bina Widya dan Jalan Bakti IV, Kecamatan Marpoyan Damai.
Kebanyakan sampah menumpuk adalah sampah plastik yang ada lalat beterbangan di sekitarnya.
Sampah yang menumpuk juga meluber hingga ke pinggiran jalan. Kedua ruas jalan itu kerap dilintasi setiap hari.
Kondisi ini membuat kinerja kedua operator angkutan sampah yang jadi mitra pemerintah dipertanyakan. Kedua operator yakni PT.Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah.
"Kita akan evaluasi pada pertengahan bulan ini, guna melihat kinerja mereka dalam penanganan awal tahun ini," terang Wali Kota Pekanbaru, Firdaus kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (9/1/2022).
Menurutnya, pada pekan pertama Januari 2022 adalah awal dari kontrak baru kedua operator.
Mereka merupakan operator yang sempat mengangkut sampah pada tahun 2021 silam.
Dirinya berterima kasih atas informasi masyarakat terkait sampah yang menumpuk.
Sampah yang menumpuk mestinya diangkut oleh operator angkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Firdaus menegaskan bahwa pemerintah bakal memperketat pengawasan terhadap kinerja kedua operator angkutan sampah.
Ia mengingatkan agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru agar mengawasi kinerja kedua operator tersebut.
Kedua operator harus memastikan wilayahnya bersih dari sampah. Jumlah tonase sampah yang diangkut operator angkutan hanya untuk indikator pembayaran jasa angkutan.
Firdaus menegaskan bahwa kontrak dengan operator angkutan sampah bertujuan agar wilayah kerjanya bersih dari sampah.
Mereka juga sudah memiliki wilayah kerja sesuai kontraknya.
"Kita membayar mereka bukan hanya angkutan seusai tonase, tapi yang kita dibebankan adalah kebersihan lingkungan di wilayah kerjanya," tegasnya.
PT GTJ saat ini menjadi operator angkutan sampah di Zona I yang meliputi empat kecamatan yakni Bina Widaya, Tuah Madani, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai.
PT.SHI saat ini menjadi operator angkutan sampah di Bukit Raya, Lima Puluh, Sail, Pekanbaru Kota, Tenayan, Kulim, Sukajadi dan Senapelan.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )