Sebut Nama Nusantara Tak Cocok, Fadli Zon Usulkan Nama 'Jokowi' Jadi Nama Ibu Kota Negara yang Baru
Namun nama Nusantara mendapat tanggapan dari Fadli Zon. Menurut politisi Gerindra tersebut Nusantara memiliki arti sendiri sebagai wilayah Indonesia.
"Saya lagi siapkan surat ke Presiden. Saya sudah kirim juga ke Ketua dan anggota Pansus IKN," ujarnya saat dihubungi TribunKaltim.Co.
Menurutnya, penamaan Ibu Kota Negara dengan nama 'Nusantara' kurang pas karena akan mengecilkan istilah Nusantara dalam arti sesungguhnya.
Pemberian nama yang secara tiba-tiba, kata Isradi, tidak mendukung iklim Demokrasi dan mengebiri nama yang pernah diusulkan saat Konsultansi Publik yang dilakukan oleh Pansus IKN.
"Penamaan nama nusantara terhadap Ibu Kota Negara kurang menggambarkan nama dan lokasi Ibu Kota Negara," terangnya.
Sebagai informsi, Isradi Zainal sempat mengusulkan nama IKN baru dengan nama Pakunegara.
Usulan itu disampaikan secara resmi melalui Forum Pansus.
Ia pun meminta penjelasan terkait penolakan nama yang sudah diusulkannnya. Isradi memohon kepada Presiden agar mempertimbangkanya nama Pakunegara sebagai nama IKN baru.
Alasannya, jika nama IKN adalah Pakunegara, maka istilah Pakunegara merupakan singkatan dari Penajam Paser Utara 'Pa' dan Kutai Kertanegara 'Kunegara'
Jika nama IKN adalah Pakunagara, maka istilah ini dibagi menjadi Paku dan Nagara.
Paku merupakan singkatan dari Paser dan Kutai atau Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara yang meruoakan Lokasi IKN.
Paku juga bisa berarti penguat. Nagara merupakan singkatan dari Nagari rimba nusa antara.
Nagari artinya pusat pemerintahan, rimba berarti Forest city atau Green City, Nusantara artinya berbasis darata dan perairan (sungai dan laut).
"Pastinya iya kecewa, karena kami ingin ada simbolisasi Kaltim yang diwakili oleh penamaan wilayah," kata Isradi.
Sebagai pertimbangan lain, usulan nama Pakunegara atau Pakunagara merupakan usulan dari sejumlah Rektor dan Akademisi termasuk Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI).
Usulan ini pun disampaikan sebagai bagian dari masyarakat yang mendukung pemindahan IKN dan yang mencintai IKN.
3. Rektor Unikarta Sebut Sempat Ajukan Nama Paku Nagara untuk IKN
Penamaan Nusantara untuk IKN tersebut mendapat tanggapan dari beberapa tokoh di Kabupaten Kukar.
Salah satunya akademisi sekaligus Rektor Universitas Kutai Kartanegara (Kukar), Prof. DR. Ir Ince Raden, MP mengatakan, sebenarnya beberapa waktu lalu saat pertemuan di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda pihaknya mengusulkan nama IKN yaitu "Paku Nagara".
Ia mengatakan, memiliki beberapa filosofis, diantaranya nama Paku yang merupakan singkatan dari dua daerah yang masuk dalam kawasan IKN yakni Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
"Kemudian Nagara itu kan berkaitan dengan kondisinya yang masih Natural atau alami dan ekologisnya masih terjaga dengan baik," ujarnya saat dikonfirmasi TribunKaltim.Co, Senin (17/1/2022).
Akan tetapi kata dia, kalaupun pemerintah Pusat telah mengumumkan nama IKN tersebut adalah Nusantara, dirinya belum mengetahui persis apa makna dibalik nama Nusantara tersebut.
"Tapi saya yakin dan percaya nama Nusantara itu sudah melalui pertimbangan yang sangat matang oleh Presiden RI," ucapnya.
Bahkan, dirinya tidak terlalu mempolemikan nama tersebut, namun yang terpenting ucap dia, RUU IKN harus segera disahkan, sehingga proses pembangunannya di wilayah Kaltom dapat segera dilaksanakan.
"Itu kalau pendapat dari pribadi saya," pungkasnya.