Berita Pekanbaru

Soal Bus TMP Mogok Beroperasi Selama Hampir Satu Pekan, Direktur PT TPM Bungkam

Direktur PT TPM bungkam saat dihubungi untuk keterangan mengenai persoalan Bus TMP yang mogok beroperasi selama hampir satu pekan ini.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Direktur PT TPM bungkam saat dihubungi untuk keterangan mengenai persoalan Bus TMP yang mogok beroperasi selama hampir satu pekan ini. FOTO: Calon penumpang menanti bus TMP di Halte Pasar Dupa, Jalan Jendral Sudirman, Kota Pekanbaru, Selasa (25/1/2022). Bus TMP sudah mogok beroperasi selama enam hari. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Direktur PT TPM bungkam saat dihubungi untuk keterangan mengenai persoalan Bus TMP yang mogok beroperasi selama hampir satu pekan ini.

Masyarakat masih belum bisa mengakses layanan bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) hingga, Selasa (25/1/2022).

Kondisi tersebut karena para pramudi dan pramugara bus TMP masih mogok hingga saat ini.

Mereka sudah menggelar aksi mogok selama hampir satu pekan.

Total puluhan pramudi dan awak bus TMP hingga kini mogok menanti pembayaran gaji sejak bulan Desember 2021.

Manajemen PT. Trans Pekanbaru Madani (TPM) mendadak bungkam saat Tribun Pekanbaru melakukan konfirmasi.

Padahal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Pekanbaru ini merupakan pengelola bus massal tersebut.

Direktur PT. TPM, Azmi enggan menjawab sambungan telepon dari Tribun Pekanbaru hingga Selasa sore ini.

Ia tidak kunjun menjawab sambungan telepon sejak Selasa pagi.

Sebelumnya, Azmi menyatakan bahwa awalnya para pramudi dan pramugara mogok pada Rabu pekan lalu.

Mereka sudah sempat menggelar pertemuan usai mogok pada Rabu kemarin.

"Kamis sempat beroperasi lagi, tapi sejak Jumat mogok lagi," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin siang.

Azmi sebagai manajemen mengaku tidak bisa berbuat banyak.

Ia sudah melaporkan permasalahan ini ke Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan BPKAD Kota Pekanbaru.

"Saya tidak tahu harus bagaimana lagi, tidak terjawab sama saya tuntutan dari pramudi dan pramugara," ujarnya.

Dirinya mengaku belum bisa berkomunikasi dengan para pramudi dan pramugara.

Manajemen hanya bisa pasrah ketika bus TMP tidak beroperasi untuk sementara.

Azmi mengaku tidak sanggup menyelesaikan permasalahan ini.

Ia juga tidak bisa berjanji kepada karyawan PT.TPM.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved