Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIDEO: Petani Sayur di Riau Rugi Puluhan Juta Akibat Harga Pupuk Mahal

Seperti pengalaman Pakde Marzuki, seorang petani sayur di Kecamatan Tenayanraya Pekanbaru, sejak tiga bulan terakhir Marzuki sudah nombok hingga 23 jt

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: David Tobing

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Harga pupuk yang mahal saat ini mengakibatkan banyak petani sayur yang gulung tikar, bahkan jangankan dapat hasil, mereka selalu menombok saat melakukan penanaman sayur. Karena biaya produksi tidak seimbang lagi dengan hasil yang didapat.

Seperti pengalaman Pakde Marzuki, seorang petani sayur di Kecamatan Tenayanraya Pekanbaru, sejak tiga bulan terakhir Marzuki sudah nombok hingga Rp 23 juta, hal ini disebabkan harga pupuk yang mahal.

"Selama tiga bulan ini jangankan hasil yang saya dapatkan, malah saya harus nombok sampai 23 juta,"ujar Marzuki kesal dengan harga pupuk yang mahal itu.

Marzuki biasanya menanam cabe, kacang panjang, gambas dan pare, tanaman tersebut untuk mendapatkan hasil maksimal harus butuh modal yang besar juga, ditambah lagi harga pupuk yang mahal sehingga modal semakin meningkat.

"Sementara untuk harga jual tidak ikut naik, malah disaat panen biasanya harganya anjlok, jadi tidak dapat untung, makanya nombok,"ujar Marzuki.

Marzuki yang sudah melakukan aktivitas tanam sayur sejak 10 tahun terakhir ini mengaku saat ini menjadi masa-masa paling sulit, pasalnya meskipun ada dijanjikan pupuk subsidi, namun mereka tidak pernah disentuh.

"Yang subsidi tidak pernah kami dapat, sekarang ini harga pupuk susah hampir capai 700 ribu per-karung, kalau sebelumnya di harga 350 perkarung masih bisa dapat untung,"ujarnya.

Saat ini Marzuki tetap menjalankan aktivitasnya sebagai petani karena tidak ada pilihan pekerjaan lain lagi, dirinya sempat membatasi pemberian pupuk, namun hasilnya juga akhirnya berkurang atau tidak maksimal.

"Jadi serba salah, mau kerja yang lain tidak ada, mau kerja bangunan nanti orang nggak mau membawa karena saya sudah tua,"ujar Marzuki sedih.

Yang diharapkan Marzuki saat ini bagaimana agar pemerintah dan penguasa punya kebijakan yang bijaksana untuk menyelamatkan hidup para petani ini.

"Saya minta kebijaksanaannya, saya tahu mereka penguasa sudah paham dengan kondisi kami sebagai petani, kami tidak butuh bantuan ini dan itu, yang kami butuhkan turunkan harga pupuk, biar kami bisa makan dan anak istri kami bisa hidup,"ujarnya.

Penderitaan yang dialami Marzuki ini sama dengan petani lainnya di Riau, bahkan sebelumnya sudah ada yang curhat dengan mengirimkan video ke Najwa Shihab, dia menyampaikan keluh kesahnya sebagai petani dengan harga pupuk mahal.

"Jadi yang naik itu bukan hanya pupuk, tapi yang berkaitan dengan sawit, pestisida, herbisida, tentu ini mencekik kami petani,"ujarnya.(tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved