'Atas Nama Pemerintah Belanda, Saya Menyampaikan Permintaan Maaf Terdalam kepada Rakyat Indonesia'
Dalam penelitian selama empat tahun, terungkap kejahatan Belanda selama konflik tahun 1945-1949. Kejahatan tersebut selama ini tertutupi
Studi ini menjadi langkah terbaru dalam upaya Belanda baru-baru ini untuk bergulat dengan masa lalu kolonialnya yang brutal, dan upaya yang lebih luas oleh bekas kekuatan kekaisaran di seluruh dunia.
Dalam studi tersebut peneliti menyebut bahwa pihak Belanda mulai dari politikus, pejabat, pegawai negeri, hakim, dan sebagainya mengetahui tentang kekerasan ekstrem dan sistematis itu.
"Ada kemauan kolektif untuk memaafkan, membenarkan dan menyembunyikannya, dan membiarkannya tanpa hukuman. Semua ini terjadi dengan tujuan yang lebih tinggi: memenangkan perang," ungkap peneliti.
Kejahatan perang pertama kali diungkapkan oleh seorang mantan veteran Belanda pada 1969, tetapi sejak saat itu pandangan resmi adalah bahwa meskipun "berlebihan" mungkin terjadi, pasukan Belanda secara keseluruhan berperilaku dengan benar.
Penelitian terbaru menghancurkan "mitos" itu.
Baca juga: Warga Belanda Akan Lempari Kapal Mewah Orang Terkaya di Dunia dengan Telur Busuk
“Kejahatan termasuk penahanan massal, penyiksaan, pembakaran kampong (perumahan), eksekusi dan pembunuhan warga sipil," kata Frank van Vree, seorang profesor sejarah perang di Universitas Amsterdam, selama presentasi online terkait penelitian.
Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945 tak lama setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II.
Namun, Belanda ingin mempertahankan bekas jajahannya, mengirimkan pasukan untuk menumpas pemberontakan kemerdekaan, akhirnya mundur pada 1949.
Pengadilan Belanda memutuskan pada 2015 bahwa pemerintah yang berbasis di Den Haag harus memberikan kompensasi kepada janda dan anak-anak pejuang Indonesia yang dieksekusi oleh pasukan kolonial.
Topik kemerdekaan Indonesia juga sedang dibahas di mata publik Belanda melalui film dan pameran. Pameran yang terbaru dibuka di Rijksmuseum Amsterdam yang terkenal pada minggu lalu.(*)
(Tribunpekanbaru.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/belanda-minta-maaf.jpg)