Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DPRD Pekanbaru

Polisi Ungkap Penimbun Migor di Sumut, Bagaimana di Pekanbaru Riau? DPRD Minta Sidak

Penimbunan 1,1 juta Kg minyak goreng, yang ditemukan polisi di sebuah gudang di Deliserdang. Bagaimana Pekanbaru?

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM/DONNY KUSUMA PUTRA
Minyak goreng terlihat kosong di rak satu ritel modern. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penimbunan 1,1 juta Kg minyak goreng, yang ditemukan polisi di sebuah gudang di Deliserdang, Sumut pekan kemarin, bukti nyata bahwa adanya permainan di lapangan.

Hal yang sama juga tidak menutup kemungkinan terjadi di Kota Pekanbaru, Riau.

Sebab, sampai hari ini masyarakat masih sulit menemukan minyak goreng subsidi harga Rp14.000 di berbagai retail modern, apalagi di pasar tradisional.

Artinya kelangkaan ini, besar kemungkinan adanya permainan oknum di lapangan. Karenanya, legislator di DPRD Pekanbaru mendesak pihak terkait, agar action di pasaran, tidak hanya statement dan himbauan saja.

"Bisa saja terjadi (penimbunan). Kan masih langka. Sebaiknya pemerintah meningkatkan frekuensi pengawasan minyak goreng ini, kalau perlu sesering mungkin melakukan sidak di pasar modern dan tradisional," tegas Wakil Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Hj Arwinda Gusmalina kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (21/2/2022).

Sidak yang dimaksudkan Politisi perempuan PAN ini, harus dilakukan di seluruh pergudangan, tanpa tebang pilih. Tentunya dengan melibatkan aparat Kepolisian serta pihak terkait lainnya.

Selain itu, Disperindag Pekanbaru juga membuat posko pengaduan, untuk menerima keluhan masyarakat sebagai bukti bahwa minyak goreng subsidi tersebut, masih langka di pasaran.

"Tapi Ini harus benar-benar dilaksanakan. Jangan hanya seremonial saja. Sampai sekarang kita lihat, belum ada ke arah itu. Masih sebatas pernyataan saja," sebutnya.

Disinggung siapa pihak yang diduga bermain dalam penyebaran minyak goreng, Arwinda mengaku tidak tahu pasti.

Namun melihat keluhan masyarakat di pasaran, kemungkinan oknum bermain sangat tinggi. Baik itu oknum pihak ritel maupun di tingkat distributor atau agen. Namun hal ini, harus dibuktikan dengan melakukan penyelidikan di lapangan.

"Kita minta pihak terkait benar-benar bisa mengungkap kasus ini, di Kota Pekanbaru. Karena masyarakat sudah resah. Kita dari DPRD mendukung pengungkapan permainan oknum ini," tegasnya lagi.

Lebih lanjut Arwinda mengharapkan juga, bahwa program minyak goreng subsidi ini jangan sampai terputus. Terutama janji pemerintah terhadap pasar tradisional, harus benar-benar diwujudkan.

Sebab, permintaan minyak goreng di pasar tradisional ini sangat tinggi, di banding pasar modern. (Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved