Wajah Ratu Kecantikan Hancur, Operasi Plastik Gagal, Mata Tak Bisa Terpejam Lagi dan Tak Bisa Sunyum
wajah Runer Up ratu kecantikan Rusia, berubah jadi sangat menakutkan usai menjalani operasi platik yang gagak totol
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebaiknya kalau mau operasi plastik secara besar-besaran, pikir-pikir lagi.
Tak ada jaminan kalau operasi plastik dapat berjalan sukses. Tak sedikit kasus kegagalan operasi plastik terjadi di belahan dunia ini.
Seperti yang dirasakan ratu kecantikan ini.
Melansir OhBulan.com, karena ingin tampil lebih cantik, mantan runner-up ratu kecantikan Rusia itu akhirnya harus menderita saat tak bisa lagi memejamkan mata.
Tak cuma itu, Ia juga tak bisa tersenyum usai operasi plastik yang dijalaninya tak berjalan mulus.
Ratu kecantian bernama Yulia Tarasevich, 43 tahun itu mengatakan, dia awalnya pergi ke sebuah klinik di Rusia Selatan.
Tujuannya kala itu untuk melakukan facelift blephariolasty (koreksi kelopak mata) dan operasi sedot lemak (liposuction).
Uang yang dihabiskan untuk operasi tersebut yakni senilai hampir Rp 41 juta.
Namun setelah menjalani operasi, wajahnya tiba-tiba menjadi sangat bengkak dan meradang.
"Saya datang kepada mereka dengan wajah yang sehat dan cantik"
"Saya datang hanya untuk ingin memperbaiki beberapa nuansa yang disebabkan oleh penuaan"
"Tapi sayangnya, saya telah kehilangan kesehatan saya," ungkap Yulia Tarasevich.
Menyusul kejadian itu, Yulia rela kemudian rela menghabiskan uang yang lebih banyak untuk mengembalikan wajahnyua.
Uang senilah Rp 273 juta ia gelontorkan untuk melakukan operasi kembali guna memperbaiki luka yang dideritanya.
Namun sayang, operasi tersebut tidak berhasil menyembuhkan lukanya dan mata Yulia masih belum bisa terpejam dan bibirnya juga belum bisa mengukir senyuman.
Tak sampai disitu, Yulia kembali menambahkan biaya operasinya senilai Rp 386 juta lagi.
Uang segitu ia pakai untuk memperbaiki 'kerusakan' di wajahnya.
Tetapi dia mengakui bahwa dia tidak bisa lagi terlihat cantik seperti aslinya.
Saya memiliki bekas luka yang terbentuk di pipi saya ketika mereka (ahli bedah) merobek semua jaringan kulit saya.
Aku tidak bisa memejamkan mata dan aku tidak bisa tersenyum. Saya tidak bisa mengangkat bibir atas saya, dan satu bagian wajah saya tidak berfungsi sama sekali.
Dapat dipahami bahwa Yulia telah membawa masalah ini ke pengadilan.
Tetapi dua dokter yang terlibat mengklaim bahwa cedera yang diderita Yulia bukan kesalahan mereka, tetapi karena komplikasi genetik.
Menurut sumber, penyelidikan lebih lanjut atas masalah ini masih berlangsung dan dua dokter yang terlibat juga sedang diselidiki.
