Ramalan Mengejutkan, Baba Vanga Pernah Mengatakan Kalau Vladimir Putin Akan Menguasai Dunia

TRIBUNPEKANBARU.COM - Serangan Rusia terhadap Ukraina, membuat dunia bak dalam ketidak pastian.

Orang-orang banyak yang berpikir, akan seperti apa ke depannya saat Rusia terus melancarkan serangannya ke Ukraina.

Semua orang jadi ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya setelah itu. 

Bila bicara soal perkembangan terakhir ini, presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan perang terhadap Ukraina.

Hal itu tampak menakutkan dan tragis bagi orang-orang pedesaan Ukraina.

Dalam kondisi seperti ini, sebuah ramalan yang dibuat oleh Nostradamus dari Balkan, Baba Vanga kembali dibicarakan. 

Paranormal buta yang telah meramalkan peristiwa global seperti serangan teror 9/11 dan Brexit itu, telah membuat prediksi untuk Rusia.

Ia meramal apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mengutip dari indiatime.com, paranormal yang meninggal pada usia 85 itu mengatakan kepada penulis Daily Mail, bahwa Rusia akan menjadi 'penguasa dunia' setelah Eropa menjadi 'tanah kosong.'

"Semua akan mencair, seolah-olah es, hanya satu yang tak tersentuh, kejayaan Vladimir, kejayaan Rusia," kata Baba Vanga.

"Terlalu banyak yang menjadi korban. Tidak ada yang bisa menghentikan Rusia," jelasnya.

Baba Vanga kemudian menambahkan, kalau semua jalan akan dihapus Vladimir dan Rusia.

"Semua akan dihapus olehnya dari jalan dan tidak hanya akan disimpan tetapi juga menjadi penguasa dunia," ungkapnya.

Lahir pada tahun 1911, Vanga secara misterius kehilangan penglihatannya pada usia 12 tahun selama badai besar. 

Teori mengatakan, bahwa tornado yang mengangkat Baba Vanga. Membuatnya jatuh ke tanah meninggalkannya dibutakan oleh debu, pada gilirannya, memberinya kekuatan untuk melihat masa depan.

Vanga telah membuat banyak ramalan semasa hidup.

Bahkan Ia telah membuat ramalan hingga tahun 5079.

Dia percaya bahwa dunia akan berakhir pada tahun ini. 

Dia dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan 85 persen dalam prediksinya.

Baba Vanga juga telah meramalkan kebangkitan ISIS dan mengatakan bahwa presiden ke-44 Amerika adalah orang Afrika-Amerika.