Nisfu Syaban 2022 Berapa Hari Lagi? Puasa Nisfu Syaban 2022 Jatuh Pada Tanggal 18 Maret

puasa nisfu syaban 2022 jatuh pada tanggal berapa? nisfu syaban 2022 berapa hari lagi, ini amalan malam nisfu syaban

Penulis: Muhammad Ridho | Editor: Muhammad Ridho
.
Nisfu Syaban 2022 Berapa Hari Lagi, Puasa Nisfu Syaban 2022 Jatuh Pada Tanggal 18 Maret 

TRIBUNPEKANBARU.COM - puasa nisfu syaban 2022 jatuh pada tanggal berapa ?

Atau nisfu syaban 2022 berapa hari lagi sih ?

Pertanyaan puasa nisfu syaban 2022 jatuh pada tanggal berapa dilontarkan segelintir netizen di mesin pencarian google.

Karena hari ini sudah memasuki bulan syaban, tentunya umat muslim ingin mengetahui puasa nisfu syaban 2022 jatuh pada tanggal berapa .

Seperti diketahui, Hilal awal Sya'ban 1443 H berhasil terlihat di empat lokasi rukyatul hilal di Indonesia pada Kamis (3/3/2022) petang.

Hal ini berarti 1 Sya'ban 1443 H bertepatan dengan Jumat Wage, 4 Maret 2022.

Atas dasar ikhbar tersebut, maka Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Sya'ban, tepatnya tanggal 15, jatuh pada Jumat (mulai malam Jumat) di dua pekan berikutnya,

Nisfu Syaban tahun ini bertepatan tanggal 18 Maret 2022.   

Hasil perhitungan Nisfu Syaban menggunakan metode ilmu falak LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada jauh di atas ufuk, tepatnya +8 derajat 12 menit 00 detik dan lama hilal 36 menit 9 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Terjawab sudah nisfu syaban 2022 berapa hari lagi atau puasa nisfu syaban 2022 jatuh pada tanggal . Yuk simak amalan malam nisfu syaban berikut :

Bagi umat Islam, malam Nisfu Syaban menjadi malam anugrah dari Allah SWT.

Allah SWT dalam Nisfu Syaban, akan mengangkat amal perbuatan manusia dan memberikan ampunan bagi hamba-Nya yang meminta ampunan.

Umat Islam mengenal malam Nisfu Syaban sebagai Laylatul Bara'ah, artinya malam pengampunan dosa.

Malam di mana Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang bersungguh-sungguh bertaubat.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan ibadah yang bisa dilakukan seorang muslim.

Hadits dari sanad Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu'awiyah bin Abdillah bin Ja'far, dari ayahnya, dari Ali bin Abi Thalib.

"Jika datang malam pertengahan bulan Syaban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman:

‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dan seterusnya, (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR Ibnu Majah, Al Baihaqi)

Di balik keisimewaan malam Nisfu Syaban, ada beberapa hikmah yang dapat kita petik.

Berikut keutamaan dari malam Nisfu Syaban:

Pertama, kesempatan lebih baik dari manusia yang lain.

Hadits Nabi di atas menjelaskan, umat Islam sering lalai dalam Syaban kerena letaknya di antara Rajab dan Ramadhan.

Kelalaian itu dikarena Rajab adalah bulan harom dan Ramadhan bulan Al Quran diturunkan.

Hikmahnya, di saat banyak muslim yang lalai, kita bisa mengoptimalkan ibadah secara instens.

Kondisi saat menusia lalai inilah keutamaan untuk beribadah, baik puasa maupun qiyamul lail.

Hal ini serupa seorang muslim yang datang ke pasar sembari berdzikir (mengingat Allah).

Padahal Nabi Muhammad SAW menyebut pasar adalah tempat yang dipenuhi riba.

Oleh sebab itu, malam Nisfu Syaban menjadi kesempatan seorang muslim untuk munajat kepada Allah SWT.

Kedua, sebagai puasa latihan sebelum datangnya Ramadhan.

Setelah Syaban, selanjutnya adalah bulan Ramadhan.

Saat Ramadhan, umat Islam akan diwajibkan menunaikan puasa selama sebulan penuh.

Hadits dari Aisyah ra, ia mengatakan.

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Himahnya dari memperbanyak puasa di Syaban, menjadi latihan puasa sebelum masuk Ramadhan.

Apabila muslim sudah membiasakan puasa di Syaban lalu masuk ke Ramdhan, maka ia sudah terbiasa.

Selanjutnya ketika melaksanakan Ramadhan ia akan menjalaninya dengan mudah.

Demikian hikmah dari adanya malam Nisfu Syaban dan bulan Syaban.

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved