Perang Rusia vs Ukraina

NATO Mulai Pecah, Perancis Tegas Kritik Inggris, Biarkan Warga Ukraina Sengsara saat Invansi Rusia

Gawat. NATO mulai pecah dari dalam. Mereka saling menyalahkan dan mengkritik. Salah satunya Perancis yang tegas kritik Inggris yang dinilai tak becus

Editor: Budi Rahmat
Louisa GOULIAMAKI / AFP
Pengungsi dari Ukraina menunggu transportasi lebih lanjut setelah melintasi perbatasan Ukraina dengan Polandia, di perbatasan Medyka, Polandia tenggara, pada 11 Maret 2022. Lebih dari dua setengah juta orang telah melarikan diri dari "perang tidak masuk akal" di Ukraina, PBB mengatakan pada 11 Maret -- lebih dari setengahnya ke Polandia. 

Sebelumnya, perwakilan tetap Inggris untuk PBB menuduh Rusia membawa "teori konspirasi yang liar, tidak berdasar, dan tidak bertanggung jawab".

Itu terjadi ketika dewan keamanan PBB bertemu atas permintaan Rusia untuk membahas klaim yang diajukan oleh Moskow tentang aktivitas biologis di Ukraina.

Dame Barbara Woodward mengatakan Rusia tidak boleh dibiarkan "menyalahgunakan kursi permanennya" di dewan "untuk menyebarkan disinformasi dan kebohongan".

Baca juga: Ukraina di Ambang Kejatuhan, Tentara Rusia Berjarak 15 Kilometer dari Kyiv

Baca juga: INI Daftar Negara Musuh Rusia di Dunia, Berapa Negara? NATO dan UNI Eropa?

Perdana Menteri Johnson sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran Rusia menyebarkan "cerita palsu" bahwa AS atau Ukraina memiliki senjata kimia di Ukraina sebagai dalih untuk melakukan kekejaman.

Krisis Ukraina diperkirakan akan menjadi topik diskusi ketika Johnson bertemu dengan Perdana Menteri Irlandia Michael Martin untuk pembicaraan pada hari Sabtu.

Inggris kini telah memberikan sanksi kepada lebih dari 500 individu dan entitas bernilai tinggi sejak invasi ke Ukraina dimulai, sementara pesawat Rusia, termasuk jet pribadi oligarki, dilarang dari Inggris.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved