Berita Riau
Sembako Naik, Minyak Goreng Langka, Pengamat Ekonomi Unri: Tak Cukup Hanya Dengan Operasi Pasar Saja
Fenomena harga Sembako naik dan minyak goreng langka menarik perhatian Pengamat Ekonomi Unri, solusinya tak cukup hanya dengan operasi pasar saja.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
"Perusahaan jangan mengambil kesempatan mengambil keuntungan yang lebih besar dengan mengekspor seluruh CPO keluar negeri, tapi harus seimbang bagi penyediaan kebutuhan pokok di tengah masyarakat. Kalau sebelumnya 30 persen, kan bia dinaikkan menjadi 50 persen," katanya.
Begitu juga dengan masyarakat sebagai konsumen, Ediyanus mengingatkan agar masyarakat bisa melakukan penyesuaian di tengah kondisi seperti ini.
"Jangan mau dipermainkan spekulan. Jangan mau lagi berjam-jam antri minyak goreng, mulai lah beralih untuk tidak menggunakan minyak goreng dulu, kan bisa memasak itu dengan tidak menggunakan minyak goreng, misalnya dengan masak pindang, asam pedas, sayur bening, menggulai, itu tidak pakai minyak goreng. Kalau biasa goreng pisang kita alihkan menjadi rebus pisang, atau bisa kita buat minyak goreng dengan kepala kita sendiri, dengan demikian permintaan akan berkurang, kalau permintaan berkurang para spekulan ini tidak akan bisa bisa bermain diharga dan suplai," bebernya.
Ediyanus mengingatkan agar masyarakat harus menyadari fenomena tersebut, dan mengajak masyarakat untuk sama-sama melawannya.
"Jangan sampai kita terbawa arus dengan para pemburu rente yang berkolusi dengan penguasa," kata Ediyanus tegas. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/migor-dumai-kosong.jpg)