Berita Riau
Pertamina Beberkan Penyaluran Kuota Solar ke Kabupaten di Riau, Ini Rinciannya
Tahun 2022 ini kuota jenis BBM tertentu atau bio solar di seluruh kabupaten/kota di Riau turun dari realisasi tahun 2021
Penulis: Rino Syahril | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Panjangnya antrean kendaraan demi mendapatkan solar ditanggapi pihak Pertamina.
Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan mengatakan, bagi konsumen yang ingin mengisi BBM Bio Solar dan tidak ingin antrean solusinya bisa gunakan Dexlite atau Pertamina Dex.
Terutama kepada truk milik perusahaan sawit, CPO dan pertambangan.
Untuk antisipasi antrean pengisian jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu atau Bio Solar di SPBU dan mengurangi kelangkaan bio solar, PT Pertamina Patra Niaga minta SPBU menyediakan produk alternatif.
Yaitu Dexlite dan Pertamina Dex yang lebih ramah lingkungan, emisi gas buang lebih bersih, merawat mesin.
"Untuk itu SPBU harus menyediakan produk alternatif yaitu Dexlite dan Pertamina Dex yang lebih ramah lingkungan, emisi gas buang lebih bersih, merawat mesin," ujar Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan, Senin (14/3/2022).
Hal itu tambah Agus juga bisa menghemat kuota Bio Solar di Riau.
"Apalagi saat ini kuota jenis Bahan Bakar Minyak tertentu atau bio solar Riau tahun 2022 ini turun di seluruh kabupaten/kota di Riau," ucap Agus.
Tahun 2022 ini kuota jenis BBM tertentu atau bio solar di seluruh kabupaten/kota di Riau turun dari realisasi tahun 2021.
Kabupaten Bengkalis kuotanya tahun 2022 ini 70.942 Kiloliter (Kl) dari realisasi tahun 2021 sebesar 73.047 Kl dan turun 2.105 Kl atau 2,88 persen.
Indragiri Hilir sebesar 47.727 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 49.761 Kl dan turun 4,09 persen atau turun 2.034 Kl.
Kemudian, Indragiri Hulu tahun 2022 kuotanya 82.791 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 86.096 Kl dan turun 3,84 persen atau 3.305 Kl.
Kampar tahun 2022 kuotanya 114.077 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 119.142 Kl dan turun 4,25 persen atau 5.065 Kl.
Kuantan Singingi kuota tahun 2022 sebesar 52.967 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 54.990 Kl dan turun 3,68 persen atau 2.023 Kl.
Kabupaten Kepulauan Meranti kuota tahun 2022 sebesar 5.193 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 5.359 Kl dan turun 3,10 persen atau 166 Kl.
Pelalawan kuota tahun 2022 sebesar 60.723 Kl dengan realisasi tahun 2021 sebesar 63.160 Kl dan turun 3,86 persen atau 2.437 Kl
Rokan Hilir kuota tahun 2022 sebesar 106.960 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 111.644 Kl dan turun 4,20 persen atau 4.684 Kl.
Selanjutnya, Rokan Hulu kuota tahun 2022 sebesar 51.786 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 54.068 Kl dan turun 4,22 persen atau 2.282 Kl.
Siak kuota tahun 2022 sebesar 34.949 Kl dari realisasi tahun 2021 36.315 Kl dan turun 3,76 persen atau 1.366 Kl.
Kota Dumai kuota tahun 2022 sebesar 43.432 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 43.818 Kl dan turun 0,88 persen atau 386 Kl.
Kota Pekanbaru kuota tahun 2022 sebesar 123.240 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 128.579 Kl dan turun 4,15 persen atau 5.339 Kl.
"Jadi total kuota untuk Provinsi Riau tahun 2022 sebesae 794.787 Kl dari realisasi tahun 2021 sebesar 825.979 Kl dan turun 3,78 persen atau 31.192 Kl," ucapnya.
Sedangkan untuk realisasi di Riau sampai 6 Maret adalah 157.760 Kl dengan kuota 141.537 Kl dan kelebihan 16.223 Kl.
"Untuk realisasi kabupaten/kota sampai 6 Maret di Riau adalah Kabupaten Bengkalis kuota Januari sebesar 6.025 Kl terealisasi 6.344 Kl kelebihan 319 Kl, Februari kuota 5.442 Kl terealisasi 5.793 Kl kelebihan 351 Kl dan sampai 6 Maret kuota 1.166 Kl terealisasi 1.148 Kl," ungkapnya.
Indragiri Hilir kuota Januari sebesar 4.054 Kl terealisasi 4.497 Kl kelebihan 443 Kl, Februari kuota 3.661 Kl terealisasi 3.868 Kl kelebihan 207 Kl dan sampai 6 Maret kuota 785 Kl terealisasi 672 Kl.
Indragiri Hulu kuota Januari sebesar 7.032 Kl terealisasi 7.185 Kl kelebihan 153 Kl. Februari kuota 6.351 Kl terealisasi 6.999 Kl kelebihan 648 Kl dan sampai 6 Maret kuota 1.361 Kl terealisasi 1.325 Kl.
Kemudian Kampar kuota Januari 9.689 Kl terealisasi 11.518 Kl kelebihan 1.829 Kl, Februari kuota 8.751 Kl terealisasi 9.848 Kl kelebihan 1.097 Kl, sampai 6 Maret kuota 1.875 Kl terealiasi 1.997 Kl.
Kuantan Singingi kuota Januari 4.499 Kl terealisasi 4.732 Kl kelebihan 233 Kl, Februari kuota 4.063 Kl terealisask 3.310 Kl dan sampai 6 Maret kuota 871 Kl terealisasi 702 Kl.
Kepulauan Meranti kuota Januari 441 Kl terealisasi 508 Kl kelebihan 67 Kl, Februari kuota 398 Kl terealisasi 425 Kl kelebihan 27 Kl.
Pelalawan kuota Januari sebesar 5.157 Kl terealisasi 5.553 Kl kelebihan 396 Kl, Februari kuota 4.658 Kl terealisasi 5.515 Kl kelebihan 857 Kl dan kuota sampai 6 Maret 998 Kl terealisasi 1.148 Kl.
Rokan Hilir kuota Januari 9.084 Kl terealisasi 10.512 Kl kelebihan 1428 Kl , Februari kuotanya 8.205 Kl terealisasi 8.683 Kl kelebihan 478 Kl, sampai 6 Maret kuota 1.758 Kl terealisasi 1.365 Kl.
Selanjutnya, Rokan Hulu kuota Januari 4.398 Kl terealisasi 5.220 Kl kelebihan 823 Kl, Februari kuota 3.973 Kl terealisasi 4.836 Kl kelebihan 863 Kl, sampai 6 Maret kuota 851 Kl terealisasi 932 Kl.
Siak kuota Januari 2.968 Kl terealisasi 3.980 Kl kelebihan 1612 Kl, Februari kuota 2.681 Kl terealisasi 3.537 Kl kelebihan 856 Kl, sampai 6 Maret kuota 575 Kl terealisasi 631 Kl.
Kota Dumai kuota Januari 3.689 Kl terealisasi 4.528 Kl kelebihan 839, Februari kuota 3.332 Kl terealisasi 3.526 Kl kelebihan 195 Kl, sampai 6 Maret kuotanya 714 Kl terealisasi 868 Kl.
Kota Pekanbaru kuota Januari 10.467 Kl terealisasi 13.196 Kl kelebihan 2729 Kl Februari kuota 9.454 Kl terealisasi 10.624 Kl kelebihan 1170 Kl, sampai 6 Maret kuota 2.026 Kl terealisasi 2.112 Kl.
Untuk Riau keseluruhan kuota Januari 67.502 Kl terealisasi 77.773 Kl kelebihan 10.271, Februari kuota 60.970 Kl terealisasi 66.964 Kl kelebihan 5994, sampai 6 Maret kuota 13.065 Kl terealisasi 13.023 Kl.
Saat ini Pertamina juga sudah melakukan Monitoring pendistribusian BBM dengan Sistem digitalisasi SPBU.
Melakukan pembinaan kepada 12 lembaga penyalur yang menyalurkan bio solar tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kemudian Pihak SPBU juga telah mengetahui masing- masing kuota per SPBU per tahun berdasarkan SK BPH Migas sehingga SPBU melakukan pembelian bio solar harian sesuai dengan kuota yang ditetapkan.
( Tribunpekanbaru.com / Rino Syahril )
