Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Dumai

17 Sapi yang Terserang Penyakit LSD di Dumai Sudah Divaksin, DKPP Imbau Ini ke Peternak

17 ekor sapi milik warga di Kota Dumai Riau terserang penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) dan sudah divaksin

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
bbvetwates.ditjenpkh.pertanian.go.id
Ilustrasi sapi yang mengidap Lumpy Skin Disease (LSD). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai, telah menemukan sebanyak 17 ekor sapi milik warga di kota Dumai terserang penyakit Lumpy Skin Desease (LSD).

Kepala Dinas KPP Nuzerwan mengungkapkan, wabah LSD sapi tidak hanya terjadi di Kota Dumai, tetapi beberapa daerah lainnya juga ditemukan.

Data kasus di Kota Dumai ditemukan 17 ekor positif penyakit LSD.

"17 ekor sapi yang positif LSD yang kebanyakan di Kecamatan Sungai Sembilan sudah kita vaksin. Insya Allah dalam beberapa hari kedepan sudah sehat," katanya, Kamis (17/3/2022).

Nuzerwan menambahkan penyakit LSD menimbulkan gejala benjol-benjol pada kulit sapi, kemudian benjolan itu menimbulkan gatal sehingga membuat hewan ternak gelisah, dan penyakit LSD juga bisa menyebabkan suhu badan hewan ternak panas.

"Penyakit LSD pada sapi tidak menular terhadap manusia. Ini bukan penyakit zoonosis, bukan penyakit yang bisa pindah dari hewan ke manusia," terangnya.

Dijelaskannya, penyakit LSD katanya tidak membahayakan bagi manusia yang mengkonsumsi daging sapi.

Namun kulit sapi harus dimusnahkan agar tidak menular ke hewan lainnya.

Meski terbilang baru, terangnya, penyakit LSD sejauh ini belum meresahkan peternak sapi karena tingkat kematiannya cukup rendah bila dibanding jembrana.

"Jadi dari 17 kasus LSD yang ada di kota Dumai, tidak ada angka kematian, dan semoga tidak ada, apalagi sudah divaksin," imbuhnya.

Menurutnya, temuan penyakit LSD sapi di Riau merupakan kasus pertama di Indonesia.

Penyakit LSD disebabkan oleh virus yang masih satu jenis dengan penyebab cacar pada kambing dan domba.

Dirinya mengimbau petani atau peternak sapi agar selalu menjaga kebersihan kandang, pola tradisional dengan pengasapan di sekitar kandang dinilai efektif untuk mengurangi nyamuk dan lalat yang menjadi penyebab penularan penyakit LSD tesebut.

"Karena ini penularan lewat lalat dan nyamuk, faktor kebersihan kandang sangat penting, harus selalu dibersihkan, dan jika ditemui lagi kasus segera laporkan ke kami akan kita vaksin, ini gratis," pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved