Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Senang Berhubungan Badan dengan Pacar, Gadis Belia Rasakan Sakit Melahirkan

Sering dan senang berhubungan badan dengan Pacar , seorang Gadis Belia harus merasakan sakit melahirkan pada umur yang masih 13 tahun

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Ilustrasi Gadis Belia-9878991 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sering dan senang berhubungan badan dengan Pacar , seorang Gadis Belia harus merasakan sakit melahirkan pada umur yang masih 13 tahun.

Gadis Belia satu ini sudah melampaui batas dengan sering berhubungan badan dengan Pacar pada usianya yang masih belia dan belum mengerti tentang kehamilan.

Gadis Belia yang masih berumur 13 tahun itu harus menjadi seorang ibu pada usianya yang masih belia akibat suka berhubungan badan dengan Pacar .

Namun apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur, akibat berhubungan badan dengan Pacar , Gadis Belia itu hamil hingga ke sekolah dalam kondisi hamil.

Saat berpacaran, Gadis Belia itu tak tahu akan mengalami nasib seperti sekarang, karena taunya hanya enaknya berhubungan badan .

Untungnya, pihak sekolah membolehkan Gadis Belia itu melanjutkan sekolah walau sedang hamil .

Pihak sekolah tidak ingin menambah penderitaan Gadis Belia itu karena kesalahan yang telah dilakukan.

Bahkan, saat hamil tua Gadis Belia itu harus mengikuti ujian dan membawa perutnya yang buncit.

Tanpa disadari oleh Gadis Belia itu, tiba-tiba saat ia sedang ujian, ia mengalami kontraksi.

Pengawas ujian pun membawa Gadis Belia itu ke ruangan UKS untuk pemeriksaan.

Ternyata ia sudah mau melahirkan, sehingga Gadis Belia itu dikirim ke rumah sakit untuk melahirkan.

Peristiwa itu terjadi di SMA Dr Balikuddembe, di distrik Mpigi, Uganda.

Godfrey Ssemanda, kepala sekolah, mengatakan bahwa siswa perempuan di sini mengalami persalinan selama tes pada 31 Maret.

Mr Ssemanda berbagi:

"20 menit setelah waktu ujian, dia melaporkan fakta bahwa dia akan melahirkan dan pengawas dengan cepat memanggil rekan lain dan membawanya ke pusat medis".

Menurut kepala sekolah, siswi sekolah tersebut melahirkan dengan selamat dan cepat.

Dia hanya menghabiskan satu jam di rumah sakit dan kemudian meminta kembali ke sekolah untuk mengikuti ujian lagi.

Pengawas memberi gadis ini 45 menit ekstra untuk menyelesaikan ujian penting.

Selama waktu itu, anggota keluarga siswi tiba di rumah sakit untuk merawat bayinya.

“Setelah ujian selesai, siswa diperbolehkan kembali ke rumah sakit dan merawat bayinya.

Dia juga bisa mengikuti ujian IPS pada sore hari yang sama ,” kata Pak Ssemanda.

Selain itu, Ms. Gorreti Nakachwa, seorang perawat di rumah sakit, mengatakan bahwa kelahiran mahasiswi berusia 13 tahun itu berjalan dengan lancar dan normal tanpa komplikasi.

Putranya memiliki berat 3 kg saat lahir dan dalam keadaan sehat. "

Dia beruntung tidak mengalami komplikasi dan baik ibu maupun bayinya sehat," kata perawat itu kepada media setempat.

Adapun "ibu anak", gadis itu menyatakan bahwa bahkan jika dia harus menjalani operasi caesar, dia akan mencoba untuk melakukan semua pelajaran bayi.

"Ketika saya merasakan sakit persalinan, saya pikir saya akan mati.

Tapi saya percaya bahwa Tuhan bersama saya dan saya tidak ingin melewatkan ujian apa pun.

Saya senang semuanya berjalan dengan baik dan lulus dengan baik," kata siswi berusia 13 tahun dalam sebuah wawancara.

Sementara itu, orang tua gadis itu membenarkan bahwa putrinya hamil setelah dibujuk untuk berhubungan badan selama pembelajaran online di rumah karena wilayahnya diblokir karena Covid-19.

Salah satu orang tua berkata: "

Dia dibujuk oleh seorang anak laki-laki untuk makan buah terlarang selama blokade tahun lalu ketika dia tidak harus pergi ke sekolah."

Risiko kehamilan remaja

Pada masa pubertas, tubuh masih belum berkembang sempurna, sehingga ibu hamil di usia remaja akan berisiko menghadapi berbagai masalah kesehatan, psikologis, maupun masalah kehidupan.

- Perawatan prenatal yang buruk:

Sebagian besar remaja tidak tahu bagaimana melakukan perawatan antenatal dan menyusui.

Tekanan darah tinggi:

Wanita hamil selama masa pubertas memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi daripada wanita hamil di usia 20-an dan 30-an.

Kelahiran prematur:

Tubuh remaja belum matang secara fisik, kehamilan remaja dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Bayi yang lahir mungkin memiliki masalah dengan pernapasan, pencernaan, penglihatan, kognisi.

Berat badan lahir rendah:

Remaja memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

- Risiko kematian:

Ini adalah konsekuensi kehamilan remaja yang paling ditakuti.

Wanita hamil antara usia 15 dan 19 tahun tiga kali lebih mungkin meninggal saat lahir daripada mereka yang berusia antara 20 dan 24 tahun.

- Efek di masa depan:

Kehamilan remaja dapat mempengaruhi psikologi ibu, membuat pendidikan ibunya tidak selesai. sumber data: Eva.vn

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved