Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Petani di Riau Menjerit Harga Pupuk Mahal, Gubri Syamsuar : Ini Kebijakan Nasional

Gubri mengaku sudah menginstruksikan ‎kepala Dinas Pertanian untuk mengawal distribusi pupuk, khususnya pupuk bersubsidi.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM/JOHANNES TANJUNG
Pengusaha sekaligus pemilik gudang pupuk berinisial H diamankan Polsek Bandar Seikijang lantaran menggelapkan pupuk bersubsidi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tidak hanya solar dan minyak goreng yang mengalami kelangkaan di Riau. Namun saat ini para petani di Riau juga mengeluhkan mahalnya harga pupuk akibat pasokan yang kurang.

Meski harga sawit di Riau saat ini terus melambung, namun naiknya harga pupuk juga banyak dikeluhkan oleh para petani.

"Sama saja nggak, harga sawit naik, tapi harga pupuk juga naik, kalau ngak dipupuk buahnya ngak lebat, meski mahal terpaksa juga kita beli," kata Maryatun Khasanah, petani pupuk di Tapung, Kampar, Senin (21/3/2022).

Menanggapi mahalnya harga pupuk di Riau, ‎Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengungkapkan jika kondisi ini terjadi akibat distribusi pupuk yang masuk ke Riau masih terkendala.

Menurut Gubri kapal yang membawa pupuk hingga saat ini belum sampai ke Riau.

"Pupuk ini kan kebijakan nasional, ‎nah untuk di Riau saya dapat informasi persediaanya kurang. Karena kapal yang membawa pupuk itu belum ada ke Riau," ujarnya.

Gubri mengaku sudah menginstruksikan ‎kepala Dinas Pertanian untuk mengawal distribusi pupuk, khususnya pupuk bersubsidi. Ini dikarenakan stok pupuk di Riau juga mengalami kelangkaan dan mahal.

"Saya sudah perintahkan kepala dinas pertanian supaya menghubungi pengelola pupuk, sehingga bisa mengupayakan agar pupuk itu bisa segera sampai ke Riau," katanya.

Ia menjelaskan bahwa penetapan harga dan stok pupuk merupakan kebijakan nasional.

Gubri juga sudah memerintahkan kepada Dinas Pertanian agar mengawal distribusi pupuk di Riau.

Khususnya untuk pupuk bersubsid, agar tidak ada kenaikan harga pupuk, yang bisa menambah beratnya beban petani di Riau dan benar-benar diterima oleh masyarakat yang layak mendapatkan subsidi.

"Kalau harga mahal, itu kementerian yang menentukan. Kan ada yang bersubsidi, ya yang bersubsidi ini untuk yang berhak atau penerima pupuk bersubsidi," katanya.

Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan petani sawit saat berkunjung ke Riau yang menanyakan kenaikan harga pupuk.

Airlangga mengatakan bahwa pemerintah masih mempelajari agar pupuk subsidi bisa diperhatikan penyalurannya sampai ke daerah.

"Pemerintah saat ini sedang mempelajari agar pupuk subsidi ini diperhatikan, dan tentunya untuk penerima pupuk subsidi ini adalah petani dengan lahan kecil bukan petani dengan kebun besar," ujarnya Kamis (24/2/2022) lalu.

Dia menambahkan dengan harga jual sawit yang terus meningkat, diharapkan daya beli petani semakin bertambah sehingga kenaikan harga pupuk dapat diredam kedepannya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved