Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Berita

VIDEO: Mengapung 4 KM dari Lokasi Tenggelam, Siswa SMP di Pelalawan Ditemukan Tak Bernyawa

Korban bersama temannya yang merupakan saksi mata dalam kejadian ini masuk ke dalam sungai untuk berenang hingga ke bagian tengah. Tak lama kemudian,

Penulis: johanes | Editor: David Tobing

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN- Siswa SMP bernama Sahal Almadi Husna yang tenggelam di Sungai Nilo Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau sejak Rabu (16/3/2022) sore lalu akhirnya ditemukan oleh tim gabungan pada Jumat (18/3/2022) siang.

Korban Sahal didapati dalam keadaan meninggal dunia setelah 45 jam lebih tenggelam di Sungai Nilo saat berenang bersama teman-temannya. Jenazah korban ditemukan sekitar sejauh 4 kilometer dari lokasi hanyut atau terakhir kali terlihat sebelum hilang. Tubuh remaja itu langsung dievakuasi oleh petugas gabungan dari dalam air.

"Korban hanyut cukup jauh, sekitar 4 kilometer dari lokasi tenggelam. Jenazah ditemukan sekitar pukul 11.50 wib," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Musa S.Pd, kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (18/3/2022).

Proses pencarian melibatkan puluhan personil gabungan dari berbagai instansi dan kalangan. Diantaranya BPBD, Satpol dan Damkar, Basarnas, Sat Polairud Polres Pelalawan, Polsek Ukui, TNI, Tagana, pemerintah setempat, dan masyarakat sekitar.

Operasi pencarian yang dilakukan secara total dengan menyusuri Sungai Nilo tepat di sekitar lokasi tenggelam. Kemudian diperluas lagi hingga ke bagian hilir sungai dengan menggunakan perahu karet, pompong, sampan, serta peralatan lainnya.

"Setelah dievakuasi dan ditangani kepolisian, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga," tandas Musa.

Kasubag Humas Polres Pelalawan, AKP Edy Harianto menerangkan, peristiwa naas menimpa siswa kelas 2 SMP itu berawal ketika korban berenang di Sungai Nilo pada Rabu (16/3/2022) sore sekitar pukul 15.00 wib. Korban berenang bersama empat temannya bernama Tasim, Dani, Ariga, dan Rahmat Hidayat tepat di jembatan 3 Sungai Nilo.

Korban bersama temannya yang merupakan saksi mata dalam kejadian ini masuk ke dalam sungai untuk berenang hingga ke bagian tengah. Tak lama kemudian, mereka kembali ke pinggir sungai tetapi korban masih tetap di tengah sungai yang memiliki arus cukup deras.

Temannya bernama Ulil melihat korban meminta melambaikan tangan seperti meminta tolong dan langsung diberikan pertolongan oleh Ulil yang berenang sampai ke tengah.

"Ulil berusaha menyelamatkan korban dengan cara mendorong pantat korban ke pinggi sungai," beber Edy Harianto.

Namun karena arus sungai sedang deras, membuat korban hanyut dan tidak terlihat lagi. Para saksi kemudian meminta pertolongan kepada warga sekitar. Hingga akhirnya pencarian dilakukan puluhan personil gabungan selama tiga hari dan korban berhasil ditemukan dengan kondisi tak bernyawa lagi.

Serah terima jenazah siswa kelas 2 SMP itu dilakukan setelah tim gabungan berhasil mengevakuasinya dari Sungai Nilo. Korban Sahal didapati dalam keadaan meninggal dunia setelah 45 jam lebih tenggelam di Sungai Nilo saat berenang bersama teman-temannya. Jenazah korban ditemukan sekitar sejauh 4 kilometer dari lokasi hanyut atau terakhir kali terlihat sebelum hilang. Tubuh remaja itu langsung dievakuasi oleh petugas gabungan dari dalam air.

"Pihak kepolisian langsung menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dikebumikan," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Musa S.Pd, kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (18/3/2022).

Musa menjelaskan, tubuh korban pertama kali ditemukan oleh masyarakat yang ikut dalam operasi pencarian. Menggunakan sampan dan pompong, Sungai Nilo disusuri ke arah hilir hingga sejauh 4 kilometer. Mereka melihat ada benda mirip manusia yang menyangkut di ranting pohon di sungai. Ketika didekati, ternyata benar tubuh korban yang tersangkut di ranting kayu yang terbawa arus air.

Penemuan itu langsung dikabarkan kepada petugas lain yang menggunakan perahu karet. Proses evakuasi dilakukan petugas dan mengangkat tubuh remaja laki-laki itu, langsung dimasukkan ke dalam katong jenazah yang telah disiapkan.

Tubuh remaja yang hanyut sejak Rabu (16/3/2022) lalu tampak pucat kebiru-biruan. Ia bertelanjang dada dan memakai celana warna merah yang tampak koyak.

"Proses pencarian sudah berhasil dan semua personil kembali ke kesatuan masing-masing," tukasnya. (tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved