Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

NATO Ciut juga dengan Rusia, Pilih Batalkan Kirim Jet Tempur ke Ukraina, Alasannya Takut

Ukraina tak sepenuhnya bisa berharap bantuan peralatan perang. NATO ternyata ketakutan juga dnegan Rusia. Makanya batalkan kirim jet tempur

Editor: Budi Rahmat
MARWAN TAHTAH / MOFA / DOHA FORUM
Presiden Ukraina Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy berpidato pada pembukaan Forum Doha di ibukota Qatar pada 26 Maret 2022. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Ukraina mempertanyakan keseriusan Amerika Serikat, NATO dan negara barat lainnya dalam hal bantuan pada Ukraina untuk menghadapi Rusia.

Ukraina sepertinya sangat kukuh ingin mendapatkan jet tempur untuk bisa mengimbangi kecanggihan perang Rusia.

Namun, NATO dan negara barat lainnya tak punya kuasa. Mereka memilih membatalkan mengirimkan jet tempur.

Baca juga: Bukan ke Negara NATO, Ratusan Ribu Warga Ukraina Mengungsi ke Rusia

Alasannya cukup logis dan patut menjadi perhatian. NATO khawatir akan terseret dalam konflik Rusia. tentu saja kenyataan itu harus membuat Ukriana urut dada.

Artinya tidak semua keinginan mereka akan terwujud dalam hal bantuan peralatan perang.

Kondisi itulah yang kemudian dikeluhkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Ia kemudian menuduh Barat kurang berani saat negaranya memerangi invasi Rusia, mengajukan permohonan agar jet tempur dan tank mempertahankan pertahanan dalam konflik yang berujung pada perang gesekan.

Setelah Presiden AS Joe Biden bertemu dengan pejabat senior Ukraina di Polandia pada hari Sabtu, Zelenskyy mengecam "ping-pong Barat tentang siapa dan bagaimana harus menyerahkan jet dan senjata pertahanan lainnya kepada kami" sementara serangan rudal Rusia membunuh dan menjebak warga sipil.

“Saya sudah berbicara dengan para pembela Mariupol hari ini. Saya terus berhubungan dengan mereka. Tekad, kepahlawanan, dan keteguhan mereka mencengangkan,” kata Zelenskyy dalam pidato video pada Minggu pagi, merujuk pada kota selatan yang terkepung yang telah mengalami beberapa kekurangan dan kengerian perang terbesar.

Invasi Rusia ke Ukraina, sekarang di hari ke-32, telah terhenti di banyak daerah, goyah dalam menghadapi perlawanan Ukraina yang didukung oleh senjata dari AS dan sekutu barat lainnya.

Bantuan militer Barat sejauh ini belum termasuk jet tempur. Sebuah proposal untuk mentransfer pesawat Polandia ke Ukraina melalui AS dibatalkan di tengah kekhawatiran NATO tentang terseret ke dalam konflik dengan Rusia.

“Jadi siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah ini masih Moskow, berkat taktik menakut-nakutinya?” kata Pak Zelensky. “Mitra kami harus meningkatkan bantuan mereka ke Ukraina.”

Baca juga: Bukan Lari ke Negara NATO, Puluhan Ribu Warga Ukraina Justru Menyelamatkan diri ke Rusia

Baca juga: Di Tengah Perang, Tentara Rusia Berikan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Chernikov

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Minggu bahwa medan perang di Ukraina utara sebagian besar tetap statis karena serangan balik lokal menghambat upaya Rusia untuk mengatur kembali pasukan mereka.

Kementerian Pertahanan mengatakan pasukan Rusia tampaknya berusaha mengepung pasukan Ukraina yang berhadapan langsung dengan wilayah separatis di timur negara itu.

Moskow mengklaim bahwa fokusnya adalah merebut wilayah Donbas timur Ukraina dari kendali Ukraina. Wilayah itu sebagian dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Seorang pejabat tinggi militer Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan sedang dialihkan ke timur dari bagian lain negara itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved