Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Rusia vs Ukraina

Eropa Bakal Lumpuh, Vladimir Putin Segera Putus Pasokan Gas

Vladimir Putin akan memutuskan pasokan gas ke Eropa mulai Sabtu (1/3/2022). Industri di negara-negara diperkirakan akan lumpuh akibat pemutusan itu

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Rinal Maradjo
sputnik
Penambangan dan stasiun gas di Tartarstan Rusia. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Vladimir Putin hari ini mengancam akan memutus pasokan gas Eropa mulai Sabtu (1/4/2022), jika negara-negara konsumen gas di Eropa menolak membayar menggunakan mata uang Rusia, Rubel.

Dalam siaran langsung yang ditayangkan oleh TV Rusia pada Jumat (31/4/2022) Presiden Rusia itu menyebutkan, mengatakan pembeli asing terutama negara-negara Eropa diharuskan untuk membeli gas dari Rusia menggunakan Rubel.

Tak hanya itu, negara-negara konsumen gas tersebut juga diwajibkan untuk membuka rekening rubel di bank Rusia, Gazprom untuk pembayaran pembelian gas tersebut.

"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai kegagalan dari dari pihak pembeli. Dan tentunya akan memiliki konsekwensi. Tidak ada yang memberikan apa pun kepada kami secara gratis, dan kami juga tidak akan memberi gratis kepada siapa pun," sebutnya.

Pekan lalu, Vladimir Putin mengatakan, bahwa Rusia hanya akan menerima Rubel sebagai pembayaran dari negara-negara yang menentang Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Tindakan yang dilakukan Vladimir Putin itu tentunya akan memperparah krisis energi di Eropa.

Baca juga: Presiden Ukraina Kumpulkan Senjata dan Kendaraan Perang Canggih dari Berbagai Negara Hadapi Rusia

Baca juga: Rusia Mulai Kurangi Militer Mereka di Kyiv, Pasukan Mulai Ditarik Mundur, Ada Apa?

Saat ini, sekitar 40 persen dari total konsumsi gas di Eropa dipasok dari Rusia.

Selain itu, Rusia juga mengekspor gas mereka ke Asia dan Afrika.

Vladimir Putin sendir mengatakan, saat ini ia telah meminta kementerian terkait dan bank sentral untuk segera memindahkan segala bentuk transaksi Gas dari Euro atau Dolar AS ke Rubel.

Daftar negara yang disebut Vladimir Putin tidak bersahabat tersebut antara lain Amerika Serikat, negara anggota Uni Eropa, Inggris, Jepang, Kanada, Norwegia, Jerman, Singapura, Korea Selatan, Swiss, dan Ukraina.

Industri Terpukul, Masyarakat Menderita

Jika Rusia memutuskan pasokannya ke negara-negara Eropa,

Maka yang akan terdampak secara signifikan adalah sektor industri.

Di Jerman, seperempat kebutuhan gas di negara itu dipasok untuk Industri. Begitu juga dengan Inggris.

Selain itu, biaya kebutuhan rumah tangga juga akan melonjak naik, karena banyak produk kebutuhan harian yang diolah menggunakan gas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved