Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

5 Ekor Sapi Bantuan Pemprov Riau Mati, Kini Masih Ditahan Balai Karantina Bangkalan Jatim

Ratusan ekor sapi yang akan dikirim ke Riau ditahan oleh Badan Karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan, Jawa Timur (Jatim)

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/THEO RIZKY
Ilustrasi sapi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengadaan sapi untuk masyarakat Riau yang dibiayai dari APBD Riau kembali bermasalah, bahkan ada yang mati.

Ratusan ekor sapi yang akan dikirim ke Riau ditahan oleh Badan Karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan, Jawa Timur (Jatim).

Akibatnya, sebanyak 5 ekor sapi yang akan diberikan kepada kelompok ternak di Riau mati. Sapi yang mati saat berada di karantina tersebut diduga karena kelelahan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman, Jumat (1/4/2022) mengklaim pengiriman sapi dari pihak penyedia ke Riau tersebut sudah dilengkapi surat kesehatan dan syarat-syarat lainnya.

Bahkan Pemprov Riau telah melakukan koordinasi dengan Direktur Kesehatan Hewan, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan, Kementerian Pertanian terkait pengiriman bantuan sapi tersebut.

"Kami sedikit kecewa sapi bantuan masyarakat ditahan di Karantina Bangkalan," katanya.

Herman mengatakan, jika pihaknya telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kepala Pusat Karantina Hewan, bahwa sapi bantuan Pemprov Riau dari Jatim boleh masuk Riau, meskipun saat ini Riau terkena wabah LSD.

"Tapi hari ini sapi bantuan kita tertahan di Karantina Bangkalan. Alasan mereka masih menunggu instruksi dari pusat, makanya kita bingung juga pusat yang mana lagi,” ujarnya.

“Padahal kita sudah koordinasi Kementan, baik itu Direktur Kesehatan Hewan dan Kepala Pusat Karantina Hewan. Termasuk kita koordinasi dengan Kepala Biro Hukum Kementan," terangnya.

"Jadi sampai hari ini sudah lima hari sapi ditahan di Karantina Bangkalan, dan sudah lima ekor sapi yang mati. Semua sapi yang mati itu sudah dilakukan visum, dan hasilnya semuanya mati karena kelelahan. Sebab kapasitas karantina di sana tidak memadai," imbuhnya.

Terkait persoalan itu, Herman mengaku telah melakukan koordinasi dengan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Sianipar yang intens melakukan memperhatikan hewan ternak masuk ke Riau.

"Beliau minta kronologis kejadian, dan sudah kita sampaikan, termasuk hasil visum sapi. Nanti beliau akan mensondingkan dengan Kepala Pusat Karantina Kementan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan rapat dengan pihak pendamping pengadaan sapi dari Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau guna mencari solusi terkait persoalan ini.

"Jadi nanti kita akan membuat surat Gubernur yang disampaikan ke Kementan, yang ditembuskan ke Dirjen Kesehatan Hewan, dan lainnya," bebernya.

Sebab menurut Herman, atas kondisi ini pihak rekanan pengadaan sapi bantuan Pemprov Riau mengelukan biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian rumput makan sapi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved