Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ramadhan 2022

Bacaan Niat, Tata Cara Sholat Tarawih hingga Doa Kamilin Serta Niat dan Tata Cara Sholat Witir

Pada bulan Ramadhan, mereka juga menunaikan ibadah Sholat Tarawih dan witir, yang dilakukan di malam hari setelah salat isya ketika bulan Ramadhan.

Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru/Theo Rizky
TARAWIH - Jemaah Mesjid Agung An Nur sedang melaksanakan salat tarawih pada hari pertama, Minggu (5/5/2019). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut ini bacaan Niat Sholat Tarawih dan Tata Cara Sholat Tarawih hingga Doa Kamilin.

Simak juga bacaan niat sholat witir dan Tatacara sholat witir. 

Marhaban ya Ramadhan. Bulan Ramadhan 2022 segera tiba.

Umat islam akan menyambut datangnya bulan bulan suci tersebut.

Pada bulan Ramadhan, mereka juga menunaikan ibadah Sholat Tarawih, yang dilakukan di malam hari setelah salat isya ketika bulan Ramadhan.

Melaksanakan Sholat Tarawih ini dapat dilakukan secara sendirian atau berjamaah yang biasa dilakukan di masjid.

Adapun jumlah rakaat Sholat Tarawih adalah 20 rakaat dengan 10 kali salam, yang mana dalam pelaksanaannya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Berikut ini rangkuman tentang Sholat Tarawih, menurut buku Tuntunan Singkat Shalat Tarawih dan Shalat Witir di Bulan Ramadhan, yang disusun oleh Misbah Khussurur, M.Si, seorang dosen Fakultas Syariah IAIIG Cilacap.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 2022 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

Sholat Tarawih

Pada bulan Ramadhan satu diantara ibadah sunnah adalah mengerjakan Sholat Tarawih.

Hukum melaksanakan Sholat Tarawih adalah sunnah mu’akkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Jumlah bilangan rakaat Sholat Tarawih adalah 20 rakaat dengan 10 kali salam.

Adapun Waktu Sholat Tarawih adalah setelah selesai mengerjakan Salat ‘Isya sampai terbitnya fajar atau awal waktu subuh.

Berikut Tata Cara Sholat Tarawih

Mengerjakan Sholat Tarawih disunahkan dilaksanakan secara berjama’ah, namun boleh juga dilaksanakan secara sendirian.

Pelaksanaanya sama dengan sholat yang lain dalam hal syarat-rukunnya, hal-hal yang membatalkan, sunah-sunahnya, dan juga makruh-makruhnya.

Hal yang membedakan hanyalah niat.

Berikut rangkaian pelaksanaan Sholat Tarawih:

a. Niat Sholat Tarawih

Niat Sholat Tarawih dilakukan di dalam hati saat takbiratul ihram, yaitu saat lisan mengucapkan kalimat “Allahu Akbar”.

Jika Salat sendirian, maka niatnya sebagai berikut:

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: "Aku niat Sholat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

Niat Sholat Tarawih Berjemaah (sebagai Imam)

Jika menjadi imam maka ditambah kata imaman:

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

Niat Sholat Tarawih Berjemaah (sebagai makmum)

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: "Aku niat Sholat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

b. Melaksanakan Sholat Tarawih

Pelaksanaan Sholat Tarawih dengan ketentuan seperti Salat biasa.

Diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Jumlah rakaat sebanyak 20 rakaat dengan 10 kali salam (tiap dua rakaat satu salam).

Namun, jumlah ini dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing umat, tidak harus 20 rakaat.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Kapan Sebaiknya Diucapkan? Dilengkapi Bacaan Doa Buka Puasa 

c. Doa setelah Sholat Tarawih

Pada dasarnya tidak ada perintah khusus doa setelah selesai Sholat Tarawih.

Namun, terdapat doa dari para Ulama yang biasa dipanjatkan setelah Sholat Tarawih, yang disebut doa kamilin.

Bacaan Doa Kamilin

Allahummaj‘alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa‘ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajin. Wa bil-huda mutamassikin. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na‘ma’I syakirin. Wa ‘alal bala’i shabirin. Wa tahta lawa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin. Wa min tha‘amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka‘sin min ma‘in. Ma‘al ladzina an‘amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafiqan. Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su‘ada’il maqbulin. Wa la taj‘alna minal asyqiya’il mardudin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma‘in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara Salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Baca juga: Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1443 H, Awal Ramadhan Diumumkan Nanti Malam

Salat Witir

Salat witir adalah Salat tertentu yang dilaksanakan setelah Salat ‘Isya.

Hukum Salat witir adalah sunnah mu’akkadah, artinya Nabi sangat menganjurkan agar Salat witir
itu dilaksanakan.

Jumlah rakaat Salat witir minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat.

Sebaiknya dilakukan tidak kurang dari 3 rakaat, karena 3 rakaat itu minimal sempurna (adnal kamal).

Waktu pelaksanaan Salat witir sama seperti waktu Sholat Tarawih, yaitu setelah menjalankan Salat ‘Isya sampai terbit fajar (awal waktu subuh).

Salat Witir selama bulan Ramadhan dilaksanakan setelah Sholat Tarawih.

Tata Cara Pelaksanaan Salat Witir

Salat witir pada bulan Ramadhan disunahkan dilakukan secara berjama’ah.

Sedangkan pada bulan selain Ramadhan, tidak disunahkan berjamaah.

Cara melaksanakan Salat witir sama seperti Salat lainnya, yang membedakan hanyalah niat dan rakaatnya ganjil.

a. Niat Salat Witir

Niat Salat Witir 1 Rakaat

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya niat solat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa."

Niat Salat Witir 3 Rakaat

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya berniat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa."

Jika Salat witirnya dilaksanakan tiga (3) rakaat, maka pelaksanaannya adalah Salat dua (2)
rakaat terlebih dahulu, setelah selesai (salam), kemudian melaksanakan satu (1) rakaat terakhir.

Sehingga niatnya dua kali, niat untuk Salat 2 rakaat dan niat untuk 1 rakaat.

Seperti halnya Salat yang lain, niat Salat witir dilakukan di dalam hati saat takbiratul ihram, yaitu saat lisan mengucapkan “Allahu Akbar”.

b. Melaksanakan Salat witir

Salat witir dilaksanakan dengan ketentuan seperti Salat biasa, diawali denga takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

c. Doa sesudah Salat witir

- Membaca tasbih

- Membaca doa memohon perlindungan Allah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com: https://www.tribunnews.com/ramadan/2022/04/01/tata-cara-salat-tarawih-dan-witir-dilengkapi-bacaan-niat-dan-doa-kamilin-dalam-arablatin?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved