Perang Rusia vs Ukraina
Tentara Rusia Umbar Birahi, Paksa Gadis-gadis Ukraina Berhubungan Badan di Tengah Perang
Tentara Rusia tak hanya meluluhlantakan Ukraina. Gadis-gadis di negara itu juga diincar untuk pelampiasan birahi. Mereka dipaksa berhubungan badan.
Penulis: aries | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Invasi Rusia ke Ukraina tak hanya meluluhlantakan negara itu.
Teror mental dan ketakutan sepanjang hari juga menghantui wanita-wanita di negara pecahan Uni Sovyet tersebut.
Tentara Rusia tak hanya membobardir kota-kota di Ukraina, namun juga mengincar wanita-wanita di negara itu untuk dijadikan sebagai objek pelampiasan birahi.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari The Guardian pada Rabu (6/4/2022) disebutkan,
La Strada Ukraina,sebuah lembaga swadaya masyarakat di Ukraina menemukan sejumlah bukti atas pemerkosaan yang dilakukan tentara Rusia di Ukraina.
Salah satu bukti itu adalah sebuah gambar yang diambil oleh fotografer Mikhail Palinchak di jalan raya 20 km di luar ibukota, Kyiv, awal bulan ini.
Baca juga: Beredar Video Pembantaian Tentara Rusia oleh Ukraina, Eksekusi Tawanan Perang?
Baca juga: Jika Perang Dunia 3 Dimulai, Inilah 6 Negara yang Terang-Terangan Berada di Pihak Rusia
Di mana tubuh satu pria dan tiga wanita ditumpuk di bawah selimut.
Para wanita itu telanjang dan sebagian tubuh mereka terbakar.
"Di tubuh wanita-wanita itu ditemukan, tanda-tanda pemerkosaan," kata Kateryna Cherepakha, presiden La Strada Ukraina.
“Kami telah menerima beberapa panggilan ke hotline darurat kami dari wanita dan anak perempuan yang mencari bantuan karena menjadi korban pemerkosaan. Tetapi dalam banyak kasus tidak mungkin untuk membantu mereka secara fisik. Kami belum dapat menjangkau mereka karena pertempuran,” tambahnya.
Pemerkosaan dan penyerangan seksual dianggap sebagai kejahatan perang dan pelanggaran hukum humaniter internasional.
Antonina Medvedchuk (31) seorang gadis Ukraina mengaku,setiap hari dia dihantui oleh kemungkinan akan menjadi korban perkosaan.
Kemana pun ia pergi, ia selalu membaya kondom dan gunting untuk digunakan sebagai senjata untuk melindungi dirinya sendiri.
“Setiap jeda antara jam malam dan pengeboman, saya mencari kontrasepsi darurat daripada kotak P3K dasar,” katanya.
Di Vinnytsia, sebuah kota di barat negara itu, seorang guru melaporkan kepada polisi bahwa seorang anggota dinas pertahanan teritorial menyeretnya ke perpustakaan sekolah dan mencoba memperkosanya.
