KISAH Pria yang Tak Memiliki Wajah: Berawal dari Tumbuhnya Jamur di Wajahnya
Infeksi jamur atau jamur adalah penyakit umum pada bagian tubuh yang lembab seperti rambut, kulit dan kuku.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Adakah di dunia ini manusia yang hidup tanpa wajah? mungkin ini mustahil.
Namun ternyata ada manusia tanpa wajah, meski tak terlihat langsung.
Pria itu menggunakan wajah palsu untuk menutupi mukanya yang tak berwajah.
Inilah kisah seorang pria yang disebut tanpa wajah.
Diketahui seorang pria kehilangan bagian tubuhnya karena penyakit.
Hal tersebut membuatnya disebut tanpa wajah.
Infeksi jamur atau jamur adalah penyakit umum pada bagian tubuh yang lembab seperti rambut, kulit dan kuku.
Menurut MyHealth, kondisi daerah yang panas dan lembap serta gaya hidup yang tidak higienis seperti berbagi handuk menjadi faktor yang meningkatkan risiko infeksi jamur.
Infeksi ini biasanya tidak menular dan juga tidak fatal.
Namun, tahukah Anda bahwa infeksi jamur ini juga telah mengubah hidup pria di Kentucky, Amerika Serikat ini karena kehilangan wajahnya.
Dijuluki pria tak berwajah, Mark Tatum menjadi perhatian dunia sekitar tahun 2000 setelah kehilangan mata, rahang atas, dan hidungnya akibat infeksi jamur.
Seperti disebutkan, infeksi jenis ini tidak jarang dan sering dialami oleh masyarakat, namun yang diderita Tatum sangat jarang.
Diketahui, infeksi tersebut terjadi setelah seorang pekerja bangunan menghancurkan dinding rumahnya yang telah terkontaminasi Stachybotrys Chartarum yang biasa dikenal sebagai jamur hitam.
Infeksi jamur bernama Rhinocerebral Mucormycosis juga diperparah dengan penyakit sinus yang diderita pria tersebut.
Untuk menyelamatkan nyawanya, dokter harus mengangkat mata, hidung, rahang atas dan semua tulang dan jaringan di sekitarnya.
Sejak saat itu, Tatum dianggap sebagai fenomena luar biasa karena ia mampu bertahan di luar dugaan para dokter.
Dia bahkan memakai wajah palsu untuk menjalani hidup seperti orang normal.
Dengan kondisi yang langka, Tatum mendapat perhatian dunia dan telah muncul di acara terkenal di AS seperti Ripley's Believe It Or Not.
"Itu mengerikan, saya merasakan sakit di mata saya. Saya memberi tahu istri saya bahwa saya tidak tahu apa yang salah tetapi saya harus pergi ke rumah sakit. Saya tidak tahu saya terinfeksi jamur di rumah saya," katanya.
Tidak Segera Mendapatkan Pengobatan
Tatum juga mengatakan dia menjadi buta karena dia tidak segera mendapatkan perawatan dan itu menyebabkan jamur masuk ke saraf optik dan saluran otaknya.
Pada tahun 2002, tes yang dilakukan di rumahnya menemukan bahwa ada jamur cladosporium, penicillium dan aspergillus.
Hal ini kemungkinan besar menjadi faktor penyebab penyakit yang dideritanya.
Selain itu, Tatum juga dikabarkan harus mengonsumsi hingga 15 jenis obat setiap hari untuk melindungi wajah dan sisi kanan tubuhnya yang lumpuh.
Biaya obat-obatan dan perlengkapan pembersih tambahan yang dibutuhkan untuk melindungi wajahnya adalah $300 (Rp 4,3 juta) sehari.
Meskipun berada dalam situasi seperti itu, Tatum tetap bersemangat untuk melanjutkan hidup dan selalu positif tentang masa depannya.
Ia juga selalu mendapat dukungan dan kasih sayang dari istri dan keluarganya.
Namun, pria itu meninggal pada 26 Februari 2005, sekitar dua bulan setelah mengenakan wajah palsu.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Sumber TribunManado.co.id