Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dihadapan Satpol PP Makassar, Walikota: Makanya, Jangan Main Cinta Segitiga

Agar tidak ada kepincangan di tubuh Satpol PP, pihaknya akan menunjuk langsung pejabat sementara untuk menggantikan posisi Iqbal Asnan.

(KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO)
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramadhan 'Danny' Pomanto memberikan arahan dan semangat kepada anggota Satpol PP pasca penangkapan pimpinannya. 

"Tapi sayang dia khilaf soal pribadi seperti ini. Karena kalau benar dugaan itu menghilangkan nyawa orang tidak bisa ditolerir," tegasnya.

Danny juga mengapresiasi kepolisian yang telah mengungkap kasus ini. Apalagi pembunuhan misterius ini sudah lebih dua pekan.

"Ini luar biasa progres yang dicapai oleh pihak kepolisian. Dua hari setelah penangkapan sudah banyak yang ditangkap. Dan itu banyak publik tidak tahu. Dan itu sudah didiskusikan," terangnya.

Kapolresta: saya ingatkan, jangan punya simpanan

Hal senada juga disampaikan Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto saat konferensi pers di Aula Mapolrestabes, Senin (18/4/2022).

Ia mengatakan pelaku sudah merencanakan untuk membunuh koran sejak tahun 2020, namun ia melakukannya pada tahun 2022.

“Motif peristiwa ini terjadi didasari asmara atau cinta segitiga. Makanya saya ingatkan, jangan punya simpanan. Karena asmara bisa menutup mata hati kita semua,” katanya.

Budi juga membeberkan bahwa otak pelaku pembunuhan ini, Iqbal, pernah berencana mencari dukun untuk menyantet korban. Saat itu ia menyuruh orang melempar sesuatu ke rumah korban, tetapi korban pun tidak meninggal.

Sementara itu, eksekutor Najamuddin diketahui membeli senjata api rakitan itu secara online kepada jaringan teroris.

“Hasil analisis forensik, senjata api yang digunakan menembak korban Najamuddin Sewang adalah senjata api pabrikan. Dengan juga proyektil yang digunakan adalah pabrikan,” ujarnya.

Budi memerinci barang bukti yang diamankan berupa uang sebanyak Rp 85 juta di dalam tas hitam, dua unit kendaraan roda dua, dan rekaman CCTV di 10 titik lokasi.

Polisi juga mengamankan senjata api pabrikan, 53 butir peluru kaliber 38 MM dan 32 MM, tiga selongsong peluru airsoft gun, serta satu butir proyektil peluru yang ditemukan di dalam tubuh korban.

Selain Iqbal dan SR, polisi juga mengamankan dua tersangka lainnya. Mereka memiliki peran masing-masing, termasuk mengintai dan menggambar situasi sebelum penembakan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved